Berita

Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda/Ist

Politik

Jelang Libur Nataru

Legislator PKB Minta Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Pusat Wisata

SENIN, 25 NOVEMBER 2024 | 20:09 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan 110 juta orang bakal melakukan perjalanan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025. 

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda, meminta kepadatan di jalur-jalur wisata harus diantisipasi untuk meminimalkan terjadinya kasus kecelakaan yang menimbulkan korban harta dan jiwa.

“Jangan sampai kemacetan luar biasa ke arah puncak Bogor atau akses ke Bandara Ngurah Rai Bali di periode Nataru 2023 kembali berulang,” kata Huda lewat keterangan resminya, Senin 25 November 2024.

Politikus PKB itu melanjutkan, kepadatan akses wisata terjadi,  dipicu karena mayoritas pengguna jalan menggunakan kendaraan pribadi selama libur Nataru. 

Selain itu ketidaksiapan aparat dalam mengantisipasi berbagai rekayasa lalu lintas menjadi faktor terus terulangnya kemacetan di jalur-jalur wisata. 

“Faktor pemicu ini harus diantisipasi sejak dini mulai dari menyiapkan berbagai opsi rekayasa lalu lintas seperti strategi one way, ganjil-genap, contra flow, car free night, maupun menyediakan angkutan gratis menuju akses wisata untuk menekan pemakaian kendaraan pribadi,” jelasnya.

Huda juga meminta Kemenhub mengantisipasi puncak mudik Nataru dari Jakarta ke berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah harus mengantisipasi potensi kemacetan di titik-titik sepanjang tol trans Jawa maupun kepadatan jalan arah pelabuhan maupun bandar udara. 

"Strategi pengelolaan angkutan jalan, laut, maupun udara selama arus mudik Idul Fitri lalu yang relatif berhasil menjadi baseline kuat bagi Kemenhub untuk menyiapkan pengelolaan pergerakan masyarakat periode Nataru 2024 ini dengan lebih baik,” pungkasnya.

Berdasarkan survei Kemenhub diprediksi bakal ada 110,60 juta orang melakukan perjalanan selama libur Nataru 2024. Sebagian besar pergerakan orang bakal terjadi di Pulau Jawa. 

Data survei juga menyebutkan puncak arus pergi terjadi tanggal 24 Desember 2024 dan 31 Desember 2024, sedangkan arus balik terjadi pada 1 dan 2 Januari 2025.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya