Berita

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di podcast Akbar Faizal/Repro

Politik

Hasto Ngaku Kembali Ditarget Tersangka karena Ambisi Kekuasaan Jokowi

SABTU, 23 NOVEMBER 2024 | 13:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku sedang ditarget untuk menjadi tersangka.

"Ada dua peristiwa yang penting, yang mengapa saya ditarget kembali (untuk ditersangkakan)," ujar Hasto dikutip dari podcast Akbar Faizal Uncensored, Sabtu, 23 November 2024.

Dia mengungkapkan, peristiwa pertama yang membuatnya harus dijadikan tersangka yakni karena mengangkat disertasi soal ambisi Presiden ketujuh RI Joko Widodo terhadap kekuasaan.


"Di situ saya menyimpulkan bahwa Presiden Jokowi yang seharusnya menjadi simbol kebaikan dan otoritas moral terbukti secara kualitatif dan kuantitatif menjadi core element ambisi kekuasaan yang berpusat pada gabungan antara feodalisme, populisme, dan machiavellian," tuturnya.

Hasto mengira, setelah Jokowi selesai menjabat presiden dan anaknya berhasil menjadi pemenang di Pilpres 2024 sebagai wakil presiden, ambisi kekuasaan mantan kader PDIP itu telah sirna.

"Ternyata dijalankan terus, semula orang menyangka sudah selesai ketika Saudara Gibran ditetapkan sebagai wapres," jelas Hasto.

Namun perkiraannya itu salah. Hasto mengaku kembali ditarget operasi politisasi hukum karena upaya perlawanan terhadap cawe-cawe Jokowi dalam Pilkada 2024.

"Di dalam Pilkada, kami melihat ambisi kekuasaan itu tidak berhenti. Kita ini negara berbentuk republik, bukan kerajaan. Tetapi Pak Jokowi menerapkan dengan menempatkan keluarganya. Itu kan terjadi dengan Bobby Nasution di Sumut dan membatasi gerak lawan politiknya yang seharusnya berkontestasi secara sehat," urainya.

"Nah, dengan pergerakan kami ke Sumut bersama Prof Todung, Prof Ikrar Nusa Bhakti dan berbagai tokoh civil society, itu kemudian mengkhawatirkan. Maka kemudian ketika Connie menginformasikan kepada saya, ini ada bad news (bahwa Hasto akan ditersangkakan)," sambung Hasto.

Selain di pemilihan gubernur Sumut, dia juga mendapati cawe-cawe Jokowi terjadi di beberapa wilayah dengan jumlah pemilih terbesar se-Indonesia, yaitu di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

"Saya mau ditetapkan sebagai tersangka atas suatu peristiwa yang sebenarnya sangat-sangat absurd, sangat tidak jelas," tutup Hasto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya