Berita

Financial Literacy for Women, Kolaborasi Prudential Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Masyarakat Ekonomi Syariah/Net

Bisnis

OJK dan MES bersama Prudential Gelar Edukasi Finansial "Pintar Kelola Keuangan, Masa Tua Aman"

RABU, 20 NOVEMBER 2024 | 20:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 1.000 peserta hadir dalam acara “Pintar Kelola Keuangan, Masa Tua Aman”. Mereka hadir baik secara langsung maupun secara daring melalui platform Zoom dan YouTube. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Financial Literacy for Women yang telah berlangsung di beberapa kota besar di Indonesia sejak Agustus 2024 yang diselenggarakan oleh PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). 

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong literasi keuangan dan asuransi bagi perempuan Indonesia, sehingga perempuan dapat semakin mandiri secara ekonomi, merencanakan masa depan dengan lebih baik, dan memperkuat ketahanan keuangan keluarga dalam jangka panjang.

Seperti yang disampaikan Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer, Prudential Indonesia, bahwa perempuan Indonesia memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong perekonomian keluarga dan negara.

"Perempuan Indonesia yang melek finansial, termasuk asuransi, serta cerdas merencanakan keuangan individu dan keluarganya, akan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko kehidupan," papar Karin, dalam keterangannya pada Rabu 20 November 2024.

"Prudential secara konsisten berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk OJK dan Masyarakat Ekonomi Syariah kali ini, untuk menjangkau semakin banyak perempuan Indonesia agar melek keuangan sehingga mereka bisa semakin berdaya secara finansial,” lanjutnya.

Inisiatif ini juga sejalan dengan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) dari OJK guna meningkatkan literasi keuangan dan asuransi secara merata di Indonesia. 

Selain untuk mendorong perempuan agar lebih cerdas dan mandiri secara ekonomi, kegiatan edukasi finansial juga bertujuan untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan. 

Data menunjukkan, perempuan Indonesia saat ini memiliki pemahaman keuangan sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 OJK, Indeks Literasi Keuangan perempuan Indonesia mencapai 66,75 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 64,14 persen. Sementara itu, Indeks Inklusi Keuangan perempuan Indonesia mencapai 76,08 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 73,97 persen. 

Cecep Setiawan, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi komitmen Prudential  Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya bagi perempuan. 

"Kami percaya, perempuan yang cerdas dalam mengelola keuangan sejak dini akan menjadi duta-duta literasi keuangan di masyarakat, yang dapat dimulai dari mengedukasi anggota keluarganya agar cerdas mengelola keuangan," katanya. 

Menurut Cecep, meskipun Indeks Literasi Keuangan telah menunjukkan peningkatan, pemahaman tentang produk keuangan seperti asuransi masih perlu diperkuat. 

"Asuransi merupakan alat yang sangat penting untuk memberikan perlindungan finansial jangka panjang, dan pemahaman yang baik akan membantu masyarakat, khususnya perempuan dalam mewujudkan merencanakan masa depan mereka dengan lebih aman dan sejahtera.”

Lebih lanjut, Rista Zwestika, Certified Financial Planner MES dalam kegiatan Financial Literacy for Women Jakarta hari ini menyatakan, pendidikan literasi keuangan adalah langkah pertama menuju kemandirian finansial, terutama bagi perempuan. 

"Literasi keuangan memberikan mereka kendali atas keputusan finansial yang lebih bijak, dan ini adalah salah satu kunci untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang,” urai Rista. 

Selain mengedukasi perempuan Indonesia lewat program ini, Prudential Indonesia juga melakukan serangkaian edukasi keuangan kepada berbagai kelompok, termasuk di antaranya guru dan anak muda. 

Pada 2 November lalu, Prudential Indonesia berkolaborasi dengan Yayasan Guru Mengajar dalam memberikan edukasi kepada lebih dari 5.000 guru dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara XI di Jakarta yang hadir langsung maupun online. 

Sebagai upaya untuk mendorong kesejahteraan para guru, dalam kegiatan tersebut para guru diberikan wawasan pentingnya perencanaan keuangan, mulai dari pengelolaan tabungan, investasi, hingga proteksi melalui asuransi. 

Para guru yang mampu mengelola keuangannya dengan semakin bijak diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup, sehingga mereka pun dapat terus memberikan dampak positif melalui profesinya dan siap menghadapi berbagai tantangan finansial di masa depan. 

Selain itu, Prudential Indonesia juga berkolaborasi dengan Great Nusa by Universitas Bina Nusantara (Binus) pada 8 November 2024 lalu yang menjangkau lebih dari 240 mahasiswa. 

Dalam sesi ini Prudential Indonesia memberikan edukasi keuangan di era digital, mulai dari berbagai tips mengelola keuangan bagi anak muda, seperti cara cerdas mengatur keuangan di tengah gaya hidup yang tinggi, pentingnya mengelola anggaran, investasi, mengenal asuransi, perencanaan pensiun sejak dini, hingga tips untuk berwirausaha.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya