Berita

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

PDIP Sindir Jokowi, Mau Bikin Kerajaan Lewat Pilkada

RABU, 20 NOVEMBER 2024 | 18:51 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024, ada pihak yang ingin membangun kerajaan di Indonesia dengan memaksakan menantu dan koleganya masuk kekuasaan.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 20 November 2024.

Meskipun tak disebutkan secara gamblang pihak yang dimaksud, publik rasanya sudah dapat menebak sindiran Hasto tersebut ditujukan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang dulu didukung PDIP.

"Kerajaan yang ditetapkan itu ada menantu, ada saudara, kemudian ada sahabat-sahabat baiknya yang nantinya akan ditetapkan sebagai bagian dari hulu balang kerajaan itu," sindirnya.

Anak buah Megawati Soekarnoputri itu meyakini, usaha yang dilakukan pihak tersebut akan sia-sia karena kekuasaan merupakan kehendak rakyat dan akan kembali ke rakyat.

"Sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan, seluruh calon-calon kepala daerah yang memiliki perjuangan itu juga percaya dari rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan rahmat dari orang yang punya dana banyak, orang yang sebelumnya memegang kekuasaan. Bukan seperti itu,” pungkasnya.

Hubungan antara Jokowi dan PDIP semakin renggang jelang Pilkada 2024. Jokowi mendorong menantunya, Bobby Nasution, maju di Pilkada Sumut dan mendukung Ahmad Luthfi untuk Pilgub Jateng. Langkah ini jelas berbeda dengan garis politik PDIP.

Di DKI Jakarta, perbedaan semakin mencolok. PDIP mendukung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, sementara Jokowi justru memberi dukungan kepada Ridwan Kamil-Suswono. Perbedaan sikap ini memicu spekulasi tentang dinamika hubungan antara Jokowi dan partai yang pernah menjadi pendukung utamanya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya