Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Ekonomi Tiongkok Masih Sengkarut, Ancaman Trump Tambah Bikin Kalut

SELASA, 19 NOVEMBER 2024 | 11:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sektor properti Tiongkok yang sedang dilanda krisis kemungkinan membutuhkan waktu untuk kembali bangkit.

Hal ini merujuk kepada pertumbuhan produksi pabrik Tiongkok melambat pada Oktober. 

Seruan agar pemerintah Tiongkok menambah stimulus terbarunya untuk merevitalisasi ekonomi harus terus diperkuat.


Para pembuat kebijakan Tiongkok terus mengawasi kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Trump berjanji untuk menaikkan tarif barang-barang Tiongkok dan menunjuk sejumlah pejabat Tiongkok yang agresif dalam kabinetnya, yang merupakan pertanda buruk bagi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Dikutip dari The Business Times, Selasa 19 November 2024, menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan bahwa produksi industri Tiongkok pada Oktober tumbuh 5,3 persen dari tahun sebelumnya, melambat dari laju 5,4 persen pada September dan meleset dari ekspektasi kenaikan 5,6 persen dalam jajak pendapat Reuters.

Namun, penjualan ritel, yang merupakan tolok ukur konsumsi, naik 4,8 persen pada bulan Oktober, meningkat dari laju 3,2 persen pada bulan September dan menandai pertumbuhan tercepat sejak Februari.

Pertumbuhan ritel didorong oleh liburan selama seminggu dan festival belanja tahunan Singles Day, yang dimulai pada tanggal 14 Oktober, 10 hari lebih awal dari tahun lalu. 

Penyedia data Syntun memperkirakan penjualan di seluruh platform e-commerce utama naik 26,6 persen menjadi 1,44 triliun yuan (S$267,2 miliar) selama acara Singles Day.

Ekonom Tiongkok Capital Economists Zichun Huang mengatakan, ekonomi Tiongkok membaik lebih jauh pada awal kuartal empat berkat belanja konsumen yang lebih kuat dari perkiraan.

"Kami pikir belanja fiskal yang lebih cepat akan mendukung peningkatan siklus aktivitas yang berkelanjutan selama beberapa bulan mendatang. Namun kemenangan Trump membayangi prospek ke depannya," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya