Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi di kanal YouTube Hendri Satrio/Repro
Kepolisian Republik Indonesia didesak segera memanggil mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, untuk dimintai keterangan terkait kasus judi online.
Pemanggilan ini juga berkaitan dengan keterlibatan sejumlah oknum pegawai Kementerian Komunikasi dalam permainan haram ini. Budi Arie dinilai ikut bertanggung jawab atas pembukaan blokir situs judi online yang dilakukan mantan anak buahnya.
Pegiat media sosial sekaligus Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi mengatakan, judi online semakin marak saat Budi Arie menjabat sebagai menteri.
Hal itu berdasarkan temuan polisi terkait tim Kominfo satelit yang bertugas menutup-buka situs judi online di Bekasi, Jawa Barat. Tim tersebut, disinyalir dibentuk langsung oleh Budi Arie untuk mengontrol situs judi online di Indonesia.
"Tim Satelit yang di Bekasi ini, beroperasi di zaman menteri Budi Arie Setiadi. Bahkan positif dibentuk oleh Budi Arie," tegas Islah saat menjadi narasumber di kanal YouTube Hendri Satrio, seperti dikutip redaksi, Senin 18 November 2024.
Dalam pembentukan tim itu, lanjut Islah, Budi Arie diduga melakukan penyalahgunaan wewenang jabatan dengan merekrut Adhi Kiswanto menjadi pemimpin tim tersebut.
Ia mengatakan, Adhi merupakan lulusan SMK yang sempat tidak lolos tes pegawai di Kominfo, namun direkrut langsung oleh Budi Arie untuk menjadi pemimpin tim setara eselon 1 tersebut.
"Paling enggak menurut saya, sudah terjadi pelanggaran dari menteri itu (Budi Arie) terkait regulasi dan aturan internal di Kominfo, dengan memberikan ruang kepada orang luar untuk membuat tim sendiri," papar Islah.
Untuk itu, Islah berpendapat agar polisi tidak ragu untuk mengusut langsung Budi Arie. Sebab, posisi Budi Arie saat itu sebagai Menkominfo yang memiliki wewenang penuh terhadap pemblokiran situs-situs judi online tersebut.
"Menurut saya jangan ragu, kalau memang ini menyentuh hingga ke menteri, tangkap menterinya. Ini sekaligus jadi momentum untuk Polri karena sedang diserang kanan-kiri," tandas Islah.