Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/Net
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyampaikan kesediannya untuk mengakhiri perang dengan Rusia awal tahun depan.
Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, Zelensky mengatakan bahwa penting untuk mengakhiri perang melalui cara-cara diplomatik pada tahun 2025.
"Bagi kami, kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa perang ini berakhir tahun depan. Kami harus mengakhirinya dengan cara diplomatik,” ujarnya, seperti dimuat
AFP pada Minggu, 17 November 2024.
Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai pemimpin AS, telah membuat masa depan perang Ukraina-Rusia menjadi tidak pasti, dengan Partai Republik berulang kali mendesak pengurangan pasokan senjata.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan dia hanya akan menerima pembicaraan dengan Ukraina jika Kyiv menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki Moskow.
Februari 2025 akan menandai peringatan tiga tahun invasi Moskow ke Ukraina, dengan pasukan Rusia mendapatkan dukungan dalam beberapa bulan terakhir melawan tentara Kyiv yang kalah jumlah dan persenjataan.
Korea Utara dilaporkan telah mengirim pasukan ke konflik paling signifikan di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.
Barat dan Ukraina menyebut ribuan pasukan Pyongyang telah membantu pasukan Moskow di wilayah Kursk, tempat Kyiv telah mengambil alih sebagian besar wilayah Rusia sejak awal Agustus.
Hal ini menyusul hubungan militer yang semakin erat selama berbulan-bulan antara kepala negara Korea Utara dan Rusia yang awal pekan ini meratifikasi pakta pertahanan penting.