Berita

Aluminium/Net

Bisnis

Akhirnya Produk Aluminium Ekstrusi Indonesia Bisa Bebas Bea Masuk ke AS

SABTU, 16 NOVEMBER 2024 | 07:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peluang ekspor produk aluminium ekstrusi Indonesia ke Amerika Serikat (AS) kembali terbuka lebar. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, hal ini karena Otoritas Penyelidik AS memutuskan untuk tidak mengenakan bea masuk antidumping (BMAD) dan antidumping subsidi (CVD) pada produk tersebut.

Putusan tersebut tertera pada keputusan United States of International Trade Commission (USITC) pada Oktober 2024.

Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Natan Kambuno mengatakan, sepanjang masa penyelidikan, pihaknya aktif memberikan pembelaan hukum terhadap produk aluminium ekspor Indonesia yang sempat mendapat tuduhan oleh otoritas AS. 

Selama produk ekspor Indonesia masih dalam tuduhan, akan menimbulkan dampak terhadap laju ekspor. Hal ini tercermin pada periode Januari–Agustus 2024, di mana ekspor aluminium ekstrusi Indonesia ke AS tercatat 41 juta Dolar AS. Nilai ekspor tersebut turun drastis dibanding periode yang sama pada 2023 yakni 79,5 juta Dolar AS.

"Salah satu upaya penting yang dilakukan adalah bersinergi membuat pembelaan tertulis serta pertemuan dengan penyelidik AS yang datang ke Indonesia untuk proses verifikasi,” terang Natan, dalam keterangannya yang dikutip Sabtu 16 November 2024. 

Komisioner USITC telah melakukan sidang dan mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak.

Hasilnya, USITC menyatakan bahwa Pemerintah AS tidak akan memberlakukan tindakan antidumping dan subsidi terhadap impor aluminium ekstrusi dari negara-negara yang diselidiki, termasuk Indonesia, yang ternyata  tidak dianggap merugikan industri domestik AS.

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mengatakan, keputusan ini menjadi kabar baik bagi ekspor produk manufaktur Indonesia ke AS.

"Keputusan ini menjadi berkah bagi industri manufaktur Indonesia. Dihentikannya penyelidikan BMAD dan CVD ini juga memastikan pasar ekspor tradisional, khususnya AS sebagai mitra strategis Indonesia, tetap terjaga," ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Jumat 14 November 2024.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya