Berita

Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng/Istimewa

Publika

Data Judi Online Harus Diperbaiki Khawatir Ada yang Menggunakan untuk Pencucian Uang

JUMAT, 15 NOVEMBER 2024 | 18:04 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

NILAI judi online yang didengang-dengungkan selama ini sangat meresahkan. Mencapai 900 triliun rupiah. Sangat besar sekali. Kalau sebesar itu maka habislah seluruh uang rakyat Indonesia telah terkirim ke pusat judi online. 

Mengapa dikatakan habis!? Karena jumlah uang beredar yakni uang kartal di Indonesia sampai saat ini hanya sekitar 900 triliun. Jika uang kartal itu terdistribusi secara merata ke seluruh anggota masyarakat maka setiap orang Indonesia hanya memegang sekitar 7.000-8.000 rupiah per orang setiap harinya. 

Maka jika nilai judi online sebagaimana yang diumumkan oleh pemerintah yakni Rp900 triliun, maka habislah semua uang itu. Dengan demikian, sekarang ini masyarakat tidak mungkin bisa belanja dengan uang kertas atau uang logam. 

Namun angka Rp900 triliun judi online ini bisa saja disalahgunakan untuk kepentingan lain. Angka itu tidak benar-benar terjadi namun dibesar-besarkan untuk tujuan tertentu seperti pencucian uang dan lain sebagainya. 

Ada usaha yang dilakukan pemerintah baru-baru ini untuk memburu sumber pendapatan negara dari uang judi online agar dilakukan secara tertib hukum baik secara nasional maupun internasional. Jangan sampai Indonesia dianggap sebagai negara tempat bagi pencucian uang judi online yang terjadi di seluruh dunia. 

Selain itu angka judi online ini sebaiknya dibuka secara jujur. Karena angka Rp900 triliun terlalu besar jika dibandingkan dengan jumlah uang beredar. Jangan sampai hal ini menjadi justifikasi atas penurunan daya beli rakyat saat ini, atau deflasi yang terjadi saat ini selama lima bulan berturut turut. 

Para pembantu Presiden Prabowo sebaiknya segera melakukan langkah konkret untuk memperbaiki daya beli masyarakat yang tengah anjlok. Jangan sampai keadaan ekonomi ini disembunyikan seperti api dalam sekam, yang dapat berkobar sewaktu waktu. 

Benar bahwa pemerintah harus segera menghentikan judi online, baik yang berpusat di dalam negeri maupun luar negeri. Namun yang lebih penting adalah bagaimana memperbaiki daya beli masyarakat yang tengah jatuh. 

Waspada juga pihak pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk pencucian uang seperti tax amnesty beberapa waktu lalu. 

Negara kita Indonesia harus benar-benar bersih dari uang kotor yang selama ini telah mengambil alih kedaulatan negara, dan merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara. 

Ingat artikel Mbak Sri Mulyani "Dirty Money and Development". Negara kita mau jadi apa?

*Penulis adalah Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya