Berita

Chairman Federal Reserve, Jerome Powell/RMOL

Bisnis

Wall Street Memerah setelah Pernyataan Jerome Powell

JUMAT, 15 NOVEMBER 2024 | 07:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham-saham Amerika Serikat (AS) di  bursa Wall Street berakhir di zona merah. 

Penurunan ini dipicu oleh kemungkinan tidak adanya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat yang akan dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed).

Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan bank sentral tidak perlu terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter. 


“Kekuatan ekonomi saat ini memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati,” ujar Powell.

Hal ini menyebabkan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga menurun signifikan. Data Fed Funds Futures sampai turun dari 82,5 persen menjadi 62 persen.

Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 207,33 poin atau 0,47 persen menjadi 43.750,86 Kamis 14 November 2024 atau Jumat pagi WIB. 

S&P 500 terpangkas 0,6 persen menjadi 5.949,17, sementara Nasdaq Composite menyusut 123,07 poin atau 0,64 persen menjadi 19.107,65.

Di acara Dallas Fed, Powell mengatakan dengan ekonomi yang masih tumbuh, pasar kerja yang solid, dan inflasi yang masih di atas target 2 persen, the Fed dapat mempertimbangkan dengan hati-hati pemangkasan suku bunga.

"Komentar dari Powell semakin meredam apa yang dulunya merupakan pandangan yang sangat optimistis tentang jalur pemangkasan suku bunga," kata Adam Hetts, Global Head of Multi-Asset Janus Henderson Investors.

Di antara 11 sektor S&P 500, industri mencatat penurunan terbesar, yaitu anjlok 1,7 persen  yang berasal dari lesunya saham perusahaan pertahanan. 

RTX Corp menjadi sektor pertahanan dengan bobot terbesar, berakhir anjlok 3,9 persen setelah jatuh ke level terendah sejak 19 September. 

General Dynamics juga menjadi penghambat besar, merosot 6,9 persen setelah mencapai level terendah sejak 31 Oktober.

Consumer discretionary merupakan sektor S&P 500 terlemah kedua, melorot 1,5 persen, dengan beberapa tekanan dari pabrikan kendaraan listrik.

Saham produsen mobil listrik Tesla kehilangan 5,8 persen. Rivian Automotive ambles 14,3 persen setelah  Reuters  melaporkan bahwa tim transisi Trump berencana menghentikan kredit pajak konsumen sebesar 7.500 Dolar AS untuk pembelian kendaraan listrik sebagai bagian dari undang-undang reformasi pajak yang lebih luas.

Saham Tapestry ditutup melambung 12,8 persen setelah mencapai level tertinggi sejak Juli 2013.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya