Berita

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia/Ist

Politik

Imbas Kasus Bahlil, Program SKSG UI Harus Diaudit

KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 17:32 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Penyelenggaraan Program Doktor (S3) di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) telah mengeluarkan hasil investigasi tata kelola penyelenggaraan Program S3. 

Selanjutnya, UI menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat buntut dari proses kelulusan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang sempat membuat heboh publik. 

Diakui, permasalahan kelulusan Bahlil menjadi kekurangan UI sendiri.

"Universitas Indonesia meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL (Bahlil Lahadalia). UI mengakui permasalahan ini antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri, dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika," demikian keterangan Ketua Majelis Amanat UI.

Pengamat politik yang juga alumni UI, Insan Praditya Anugrah menyatakan bahwa program SKSG UI harus diaudit mulai dari proses penerimaan,pembimbingan hingga kelulusan. 

Hal ini untuk mencegah kelulusan yang terlalu mudah di UI atau 'UI Easy Mode'.

"Tidak hanya berhenti di Bahlil, namun perlu audit mendalam terhadap pelaksanaan penerimaan, pembimbingan hingga kelulusan di SKSG UI. Hal ini penting karena di program S3 lain di UI terkenal dengan lamanya kelulusan 5 tahun karena matangnya proses pembimbingan dan riset. Jangan sampai program SKSG UI jadi program UI Easy Mode karena cepat lulus," ungkap kepada RMOL, Kamis, 14 November 2024.

Ia melanjutkan bahwa umumnya program S3 bidang sosial-humaniora seperti Ilmu Sejarah maupun Ilmu Politik terkenal dengan masa studi program doktoral 5 tahun. 

Hal ini karena matangnya proses riset, metodologi dan kajian teori di UI, supaya hasil riset benar-benar menghasilkan kebaruan ilmu pengetahuan.

"Umumnya orang-orang yang saya kenal mengambil doktor bidang sosial-humaniora itu lulus 5 tahun di UI. Lulusnya lama karena pengkajian teori,metodologi dan riset lapangannya harus matang supaya menghasilkan 'novelty' atau kebaruan ilmu pengetahuan," jelasnya. 

"Selain Bahlil, ada pula orang-orang dengan pengaruh politik dan jabatan tinggi yang lulus kurang dari lima tahun. Ini perlu diaudit jangan sampai  pendidikan tinggi tumpul akibat pengaruh politik maupun uang," pungkas Insan.

Populer

Rektor UGM Ditantang Pamerkan Ijazah Jokowi

Selasa, 18 Maret 2025 | 04:53

Indonesia Dibayangi Utang Rp10 Ribu Triliun, Ekonom Desak Sri Mulyani Mundur

Jumat, 14 Maret 2025 | 12:40

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Janji Trump Zonk, Dolar AS Tembus Rp16.500

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:59

Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Banjarmasin Aman

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:58

Kantor BPN Tetap Buka di Masa Libur Lebaran

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:58

DPR dan Pemerintah Rapat Dadakan soal RUU TNI, Bahas Apa?

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:57

Prabowo Bakal Luncurkan Program Govtech, Potensi Hemat Anggaran Rp100 Triliun

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:44

Lagi, Bareskrim Ungkap SPBU “Penyunat" Takaran BBM

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:42

Mahasiswa Bakal Demo Tolak RUU TNI Besok, Anggota DPR: Itu Hak yang Dilindungi Konstitusi

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:34

Airlangga: Penyelesaian EU-CEPA Bisa Dongkrak Ekspor Tekstil Nasional

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:26

Commander Wish Kapolda Riau: Berdiri Lebih Rendah dari Masyarakat

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:23

Pimpinan PTPN I Dilaporkan ke KPK, Ini Sebabnya

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:17

Selengkapnya