Berita

Ilustrasi pengisian bioethanol/Dok Kementerian ESDM

Otomotif

Jepang Wajibkan Produsen Mobil Ciptakan Mesin yang Bisa Gunakan Biofuel pada 2030

RABU, 13 NOVEMBER 2024 | 16:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Jepang mengambil langkah yang agak berbeda dalam upaya menekan emisi. Alih-alih memilih untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, Jepang justru akan mewajibkan seluruh produsen mobil dalam negeri mereka memproduksi mesin yang bisa menggunakan biofuel pada 2030.

Jepang tak menargetkan full elektrifikasi untuk kendaraan, namun mendorong adaptasi terhadap bahan bakar baru yang lebih ramah lingkungan.

Dikutip dari Nippon, Rabu 13 November 2024, usulan seluruh produsen mobil memproduksi mesin yang bisa menenggak biofuel  ini muncul setelah Kementerian Perindustrian melakukan pertemuan dengan Komite Penasihat Energi dan Kekayaan Alam.


Sebagai upaya pendukung, Pemerintah Jepang juga memerintahkan produsen bahan bakar untuk menyediakan suplai bioethanol untuk bahan bakar kendaraan. 

Ditargetkan pada 2030, produsen BBM telah mampu menyediakan bioethanol 10 persen. Angka ini meningkat menjadi 20 persen pada 2040.

Untuk memastikan keberlanjutan rencana ini, Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan penerapan regulasi yang mengikat melalui undang-undang. Kemudian, akan menyediakan dukungan teknis maupun finansial bagi pom bensin yang memerlukan renovasi agar sesuai dengan standar baru tersebut.

Dengan penerapan bahan bakar nabati, Pemerintah Jepang berharap dapat mengurangi emisi di sektor ini secara signifikan, yang sejalan dengan upaya global dalam menghadapi perubahan iklim.

Bioethanol adalah ethanol yang didapat dari bahan organik, seperti jagung atau tebu. Sehingga bioethanol menjadi sumber energi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di banyak negara di dunia, bioethanol telah menjadi bahan bakar alternatif kendaraan bermotor karena lebih ramah lingkungan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya