Berita

Seorang ibu di Gaza, Itimad Al-Qanou dan anak-anaknya/Reuters

Dunia

Putus Asa, Ibu di Gaza Sebut Hanya Kematian yang Bisa Akhiri Penderitaan Anak-anaknya

SELASA, 12 NOVEMBER 2024 | 14:32 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Warga Palestina, termasuk anak-anak, berjuang melawan bencana kelaparan akibat penutupan perbatasan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Itimad Al-Qanou, seorang ibu Palestina yang berjuang untuk memberi makan tujuh anaknya, merasa sudah putus asa.

Ia terkadang merasa bahwa kematian adalah cara terbaik untuk mengakhiri penderitaan keluarganya setelah setahun perang yang telah mengubah Gaza menjadi kota reruntuhan.


“Biarkan mereka menjatuhkan bom nuklir dan mengakhirinya. Kami tidak menginginkan kehidupan yang kami jalani ini; kami sekarat perlahan-lahan. Kasihanilah kami. Lihatlah anak-anak ini,” kata ibu dari tiga anak laki-laki dan empat anak perempuan berusia antara delapan dan 18 tahun.

Qanou mengatakan keluarganya menghadapi serangan udara Israel yang telah menewaskan puluhan ribu orang. Dia mendesak dukungan internasional agar perbatasan kembali dibuka sehingga pasokan bantuan bisa masuk kembali ke Gaza.

“Tidak ada yang memperhatikan kami, tidak ada yang peduli dengan kami. Saya meminta negara-negara Arab untuk berdiri bersama kami, setidaknya membuka perbatasan sehingga makanan dan pasokan dapat menjangkau anak-anak kami,” kata dia.

Anak-anak di kota mereka Deir Al-Balah berkerumun di sebuah tempat amal dengan panci kosong, sangat membutuhkan makanan.

Pekerja bantuan membagikan sup miju dari panci. Tetapi, itu tidak pernah cukup untuk mencegah kelaparan dan meredakan kepanikan yang meluas.

Mengutip Reuters, truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan diizinkan melewati Perlintasan Erez ke Gaza utara pada hari Senin, 11 November 2024.

Amerika Serikat akan memutuskan minggu ini apakah Israel telah membuat kemajuan dalam memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, dan bagaimana Washington akan menanggapinya.

Pakar keamanan pangan global mengatakan kelaparan akan segera terjadi di beberapa bagian Gaza utara.

Menanggapi peringatan kelaparan tersebut, Kepala Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata.

Selain kelaparan, warga Gaza mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tempat yang aman untuk dituju setelah evakuasi berulang kali membuat mereka tinggal di tenda-tenda perkemahan sampai mereka harus pindah lagi untuk menghindari lebih banyak serangan.

Sebagian orang mengatakan bahwa keadaan mereka bahkan lebih buruk daripada "Nakba" atau Malapetaka tahun 1948 ketika ratusan ribu warga Palestina dirampas dari rumah mereka dalam perang saat lahirnya negara Israel.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya