Berita

Perjanjian jual beli emas antara PT Aneka Tambang dengan PT Freeport Indonesia (PTFI)/Net

Bisnis

ANTAM Borong 30 Ton Emas dari Freeport, Erick: Ada Potensi Penghematan Cadangan Devisa

SABTU, 09 NOVEMBER 2024 | 07:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hilirisasi merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah terus berkomitmen mendorong program hilirisasi di berbagai sektor strategis demi meningkatkan kemandirian dan ketahanan ekonomi nasional.

Ia menegaskan hilirisasi bukanlah pilihan yang dapat dinegosiasikan.


“Hilirisasi adalah salah satu pilihan yang tidak bisa ditawar. Jika kita melihat data, misalnya untuk cadangan emas, Indonesia berada di peringkat enam terbesar di dunia dengan sekitar 2.600 Metric Ton, namun untuk cadangan emas batangan, kita berada di peringkat 43 dunia,” jelas Erick, saat menghadiri  penandatanganan kesepakatan antara PT Freeport Indonesia (PTFI) PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) di Jakarta, baru-baru ini, dikutip Sabtu 9 November 2024. 

Erick menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam. Menurutnya, kerja sama jual beli logam emas antara PTFI dengan ANTAM yang diinisiasi oleh MIND ID ini akan memberikan penghematan signifikan karena dapat mengurangi ketergantungan Antam terhadap impor bahan baku logam mulia, khususnya emas Batangan .

“Dengan Freeport memproduksi 50 ton dan Antam 30 ton, ada potensi penghematan cadangan devisa hingga Rp200 triliun dalam lima tahun, sementara peringkat cadangan emas batangan dunia kita masih rendah. Amerika memiliki sekitar 8.100 ton, diikuti oleh Jerman dan Italia, sedangkan kita baru sekitar 78,5 ton,” tambah Erick.

Presiden Direktur PTFI , Tony Wenas menyampaikan bahwa kemitraan strategis ini menjadi upaya kontribusi membangun industri pertambangan nasional yang berdaya saing, sekaligus bentuk komitmen PTFI mewujudkan hilirisasi di Indonesia.

Freeport telah menyelesaikan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. Menurutnya, fasilitas peleburan dan pemurnian bijih tambang itu siap memproduksi emas batangan pada pekan kedua Desember 2024.

Menurut Tony Wenas, total emas yang diproduksi mencapai 50 sampai 60 ton, tergantung bijih yang ditambang. 

Melalui perjanjian bisnis ini, disepakati bahwa ANTAM akan melakukan pembelian 30 ton emas dengan kemurnian 99,99 persen dari PTFI. Nilainya sekitar 12,5 miliar Dolar AS atau Rp 200 triliun. 

Bahan baku emas dari PTFI itu lalu akan diolah ANTAM di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia untuk menjadi produk logam mulia ANTAM.

Tony Wenas  memastikan, bahkan kalau Antam mau lebih dari 30 ton emas, pihaknya akan siap.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya