Berita

Menteri Energi dan Sumber Daya Air Nepal, Deepak Khadka.

Bisnis

Nepal dan India Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air

SABTU, 09 NOVEMBER 2024 | 01:50 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Dua negara tetangga, Nepal dan India, sepakat mempercepat proyek pembangkit listrik tenaga air dan memajukan kerja sama di bidang energi, sumber daya air, dan bidang-bidang utama lainnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Air Nepal, Deepak Khadka, menyampaikan hal tersebut dalam pembicaraan dengan awak media di Bandara Internasional Tribhuvan,  setelah tiba kembali di tanah air dari kunjungan ke India tanggal 3 hingga 6 November 2024.

Dia mengatakan kunjungan tersebut "penting" dan "berbuah”. Selama kunjungan Khadka bertemu Menteri Energi India Manohar Lal Khattar dan Menteri Sumber Daya Air C.R. Patil serta membahas tentang memajukan kerja sama di bidang energi, sumber daya air, dan irigasi.

"Selama kunjungan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mempercepat Proyek Serbaguna Pancheshwar dan proyek pembangkit listrik tenaga air Arun Ketiga, antara lain," kata Nabin Raj Singh, Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Ketenagalistrikan, yang juga ikut dalam delegasi yang dipimpin Khadka.

“Pemerintah India setuju untuk melanjutkan Proyek Pancheshwar, dan pihak Nepal setuju untuk mempercepat pekerjaan yang berkaitan dengan pembebasan lahan untuk Proyek Ketiga Arun yang sedang dikembangkan oleh perusahaan India,” katanya.

Selama diskusi tersebut, pihak India setuju untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada Nepal untuk menyediakan air minum dan fasilitas irigasi bagi masyarakat di daerah perbukitan di negara Himalaya tersebut dengan memasang panel surya.

Kedua pihak juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan listrik, pembangunan jaringan transmisi, dan mekanisme pengendalian banjir.

Selain itu, Nepal telah meminta izin untuk menggunakan jaringan transmisi India guna mengekspor 40 MW listrik ke Bangladesh sesuai dengan perjanjian tripartit.

Nepal telah menerima izin dari pemerintah Bangladesh untuk mengekspor 40 MW listrik selama lima bulan, dari 15 Juli hingga 15 November, melalui India.

Untuk itu, India harus mengizinkan Nepal mengekspor listrik melalui jaringan transmisinya.

“Pihak India telah menanggapi permintaan Nepal secara positif dan berjanji akan segera memberikan izin,” katanya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya