JD Vance dan Donald Trump saat mendeklarasikan kemenangan lebih aawal di West Palm Beach, Florida pada Rabu, 6 November 2024/Net
Di tengah proses penghitungan suara yang masih berlangsung, mantan Presiden Donald Trump mendeklarasikan kemenangan lebih awal pada Rabu pagi waktu setempat, 6 November 2024.
Trump naik panggung di markas kampanyenya di West Palm Beach, Florida ditemani oleh keluarganya dan pasangannya JD Vance beserta keluarganya juga.
Seorang penyiar menyebut Trump sebagai presiden terpilih dan Vance sebagai wakil presiden terpilih.
Trump berterima kasih kepada kerumunan, yang dengan cepat meneriakkan "USA", dan menyebut mereka sebagai teman.
"Ini adalah gerakan politik terbesar sepanjang masa. Di mana rakyat memberikan kita kepercayaan untuk mewujudkan America Great Again," kata dia.
Trump diproyeksikan menang oleh
Fox News setelah unggul di empat negara medan pertempuran yakni Pennsylvania, North Carolina, Georgia, dan Wisconsin. Dia juga unggul jauh di negara bagian lainnya saat penghitungan suara hampir berakhir.
Namun, penghitungan Electoral College masih belum resmi dan baik dia maupun Wakil Presiden Kamala Harris belum mengunci 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk mengklaim kursi kepresidenan.
Dengan suara terbanyak dan penghitungan Electoral College yang mengarah kepadanya, mantan Presiden Donald Trump telah menyatakan bahwa perebutan kursi presiden berakhir, mengklaim kemenangan lebih awal setelah pukul 2 pagi pada hari Rabu, tak lama setelah perebutan kursi di Pennsylvania dimenangkannya.
Proyeksi kemenangan Trump di beberapa negara bagian dan keunggulan saat ini di beberapa negara bagian yang belum jelas menempatkannya pada posisi yang kuat, tetapi itu tidak berarti bahwa ia benar-benar pemenang atau bahwa ia akan menjadi presiden lagi.
Sebab ia baru akan menjadi presiden pada Hari Pelantikan di bulan Januari.
Dan Wakil Presiden Kamala Harris juga belum mengakui kekalahannya. Ia memilih untuk tidak berbicara kepada para pendukungnya pada Selasa malam, 5 November 2024.
Pada akhirnya, pejabat pemilu, bukan kandidat, yang menentukan hasil resmi, berdasarkan penghitungan akhir yang disahkan dari setiap negara bagian.
Saat ini, negara-negara bagian yang belum jelas masih menghitung surat suara, dengan perebutan kursi di beberapa negara bagian ini diperkirakan akan berlangsung sengit.
Ketika seorang kandidat menyatakan kemenangan, hal tersebut merupakan pernyataan kepercayaan terhadap hasil yang diproyeksikan, namun perlombaan belum berakhir hingga salah satu kandidat mengumpulkan 270 suara elektoral.
Secara teknis, kandidat dapat mengatakan bahwa mereka menang kapan saja. Namun, pernyataan ini tidak resmi dan tidak mencerminkan hasil akhir.
Pada tahun 2020, Trump menyatakan kemenangan atas Joe Biden beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup dan meminta penghitungan suara dihentikan.
Namun, Biden dinyatakan sebagai pemenang hanya setelah negara-negara bagian utama menyelesaikan penghitungan suara mereka, karena penghitungan suara didasarkan pada penghitungan suara lengkap dan bukan pada klaim awal kandidat.
Pada akhirnya, hasil akhir bergantung pada penghitungan suara dan sertifikasi resmi negara bagian, bukan pada apa yang dikatakan kandidat pada malam pemilihan atau beberapa hari setelahnya.