Rektor Universitas Trisakti, Kadarsah Suryadi, dalam seminar “Unlocking Sustainable Growth: Green Financing for Palm Oil Companies in Indonesia”/RMOL
Di tengah krisis iklim global, pembiayaan hijau (green financing) memegang peranan penting untuk mendukung tujuan pembangunan keberlanjutan (SDGs).
Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Trisakti, Kadarsah Suryadi, dalam seminar bertema “Unlocking Sustainable Growth: Green Financing for Palm Oil Companies in Indonesia” yang digelar pada Selasa, 5 November 2024.
Dalam pidatonya, Kadarsah menekankan bahwa pembiayaan berkelanjutan seharusnya dianggap sebagai investasi, bukan sekadar biaya operasional.
Menurutnya, tanpa investasi yang cukup, pembiayaan hijau tidak akan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan.
“Biaya suistanable seharusnya bukan lagi biaya operating saja tapi investasi. Green financing tanpa investasi itu tidak bisa ditangani dengan baik,” katanya, di Gedung Rektorat Universitas Trisakti, Jakarta.
Adapun pembiayaan hijau ini menyediakan modal yang dibutuhkan oleh bisnis untuk berinvestasi dalam infrastruktur, inovasi, dan proses ramah lingkungan. Hal ini akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan risiko sosial.
Kadarsah lebih lanjut juga menyoroti pentingnya sektor keuangan untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi sosial dan lingkungan.
“Di tengah tantangan perubahan iklim, dan kebutuhan untuk meningkatkan keberlanjutan bisnis, pembiayaan yang tidak hanya mencari economi return, tapi juga social dan environtmet return ini merupakan kunci keberhasilan kita,”tambahnha
Kadarsah pun memberikan apresiasi kepada lembaga keuangan yang telah berkomitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Ia juga menyoroti peran lembaga swadaya internasional, seperti World Wide Fund for Nature (WWF) yang aktif mendorong pembangunan berkelanjutan melalui berbagai inisiatif di Indonesia.