Berita

Ilustrasi Foto/Ist

Bisnis

Ekspor Produk Phapros Hampir 200 Persen di Triwulan III 2024

JUMAT, 01 NOVEMBER 2024 | 02:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

PT Phapros Tbk yang juga merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka secara nasional gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya untuk terus meningkatkan pendapatan di akhir tahun ini. 

Ekspansi yang dilakukan adalah melebarkan sayap komersialisasi produk tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Phapros kembali mengekspor beberapa produk unggulannya ke Timor Leste dan Kamboja.

Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, mengatakan bahwa Timor Leste merupakan salah satu negara baru yang menjadi tujuan ekspor emiten berkode saham PEHA ini.
 

 
“Di sisi lain, Kamboja merupakan negara pertama tujuan ekspor Phapros di tahun 2014 lalu, dan sampai saat ini mereka masih menjadi pelanggan setia produk-produk Phapros. Hal itu menandakan bahwa produk?"produk yang kami produksi memiliki kualitas yang teruji, tak hanya di dalam negeri, bahkan di luar negeri,” kata Ida dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis, 31 Oktober 2024.
 
Adapun produk yang diekspor ke dua negara tersebut pada triwulan ketiga 2024 ini adalah obat antialergi, obat influenza, dan antijamur. 

Secara konsolidasi pendapatan melalui ekspor memang belum signifikan dibandingkan total pendapatan Perseroan, sebagaimana dinyatakan dalam Laporan keuangan Triwulan III tahun buku 2024 yang tayang beberapa waktu lalu. 

Namun yang luar biasa sejak awal tahun hingga September 2024 kinerja ekspor mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni diatas 193 persen.
 
Walaupun kinerja di Triwulan III 2024 ini masih tampak adanya koreksi pada pendapatan dan laba bersih Perseroan dibandingkan kinerja tahun sebelumnya. 

Hal itu dikarenakan upaya perbaikan proses bisnis yang terus berlangsung hingga saat ini dari hulu ke hilir, tetapi sudah mulai tampak adanya perbaikan signifikan di sisi lain, yaitu penurunan beban usaha mencapai 16,4 persen secara YoY yang terdiri dari penurunan beban umum dan administrasi di atas 5 persen dan biaya pemasaran hingga di atas 20 persen.

Hal ini menjadi bukti berhasilnya program efisiensi dan penyempurnaan proses bisnis yang telah dilakukan Perseroan mulai dari awal tahun 2024.
 
“Meski secara value ekspor kami belum signifikan secara kinerja konsolidasi kami, ke depannya kami optimistis nilainya akan terus bertumbuh seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara-negara yang telah menjadi pelanggan tetap produk kami. Dengan upaya peningkatan ekspor ini, dalam beberapa tahun ke depan kami juga menargetkan kontribusi ekspor bisa melampaui 10 persen dari total pendapatan kami,” pungkas Ida.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya