Berita

Ilustrasi/Net

Suluh

Janda Kaya Sambangi Pilgub Jakarta, IHSG Gagal Cuan

RABU, 30 OKTOBER 2024 | 03:59 WIB | OLEH: ADE MULYANA

HARAPAN terjadinya gerak balik positif pada bursa saham Indonesia, akhirnya sia-sia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat kukuh menjejak zona merah hingga sesi perdagangan sore ditutup. IHSG memang sempat mencoba menguat di awal sesi perdagangan pagi, namun sebentar kemudian kembali menginjak zona merah.

Pelaku pasar di Jakarta terlihat kesulitan menemukan pijakan untuk sedikit beralih optimis di tengah minimnya sentimen yang tersedia. Serangkaian kabar yang mewarnai jalannya sesi perdagangan hanya datang dari pentas perpolitikan, yaitu pilkada Jakarta. Investor terseret kabar 'hiburan' dari salah satu calon wakil gubernur Suswono, pasangan dari cagub Ridwan Kamil, yang menyarankan janda kaya menikahi pemuda pengangguran untuk sekaligus mengurangi tingkat pengangguran.

Meski belakangan cawagub Suswono mengklaim bahwa hal tersebut sekedar candaan, tetap saja menjadi guyonan serius bagi publik Jakarta, dan tentu saja juga kalangan investor. Elektabilitas pasangan RK-Suswono yang mendapatkan sokongan dari partai koalisi pemerintah, kini kian rawan tersandung akibat 'candaan' yang memang lucu itu.

Akan tetapi hiburan janda kaya dari cawagub Suswono bukanlah obat mujarab bagi lesunya kinerja IHSG. Gerak merah IHSG masih sulit dihindarkan setelah konsisten menapak di rentang terbatas di sepanjang sesi perdagangan hari Selasa 29 Oktober 2024. IHSG terpantau menutup sesi dengan turun 0,37 persen di 7.606,6.

Laporan lebih jauh menunjukkan, gerak merah IHSG yang tercermin dengan akurat dari kinerja sejumlah besar saham unggulan. Pantauan pada indeks IDX30 yang terdiri dari 30 saham terbaik berdasar kinerja fundamental dan likuiditasnya, menunjukkan gerak turun curam.

Posisi IDX30 kini berakhir di 478,55 setelah merosot tajam  0,81 persen. Sedangkan kinerja saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan kembali menyisir zona merah, seperti: BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, ASII, ADRO, SMGR, UNTR, HRUM, PTBA serta PGAS. Pantauan juga memperlihatkan, sejumlah kecil saham unggulan yang mampu bertahan positif, yaitu: ISAT, INDF, JPFA dan CPIN.

Performa suram IHSG kali ini lagi-lagi terkesan kontras dengan sesi perdagangan di bursa saham utama Asia. Di tengah minimnya sentimen regional yang tersedia, pelaku pasar di Asia mampu bertahan optimis. Hal ini terlihat dari gerak indeks yang kompak menjejak zona positif. Hingga sesi perdagangan berakhir, indeks Nikkei (Jepang) menguat 0,77 persen di 38.903,68 setelah pada sesi perdagangan kemarin melompat curam 1,5 persen.

Sementara indeks ASX200 (Australia) menutup sesi dengan naik 0,34 persen di 8.249,2 dan indeks KOSPI (Korea Selatan) menanjak 0,21 persen di 2.617,8. Secara keseluruhan, investor di Asia masih menantikan arahan lebih jauh dari rilis kinerja kuartalan sejumlah emiten di Wall Street dan kepastian kebijakan penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed.

Dolar AS Masih Mahal

Kesuraman IHSG seiring dengan kinerja nilai tukar Rupiah di pasar uang. Setelah merosot signifikan di beberapa hari sesi perdagangan pekan lalu dan berlanjut hingga awal pekan kemarin, kesuraman kembali menghajar Rupiah. Tiadanya suntikan sentimen positif domestik semakin menyulitkan Rupiah untuk sekedar menahan kemerosotan lebih jauh.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah masih ditransaksikan di kisaran Rp15.755 per Dolar AS atau melemah 0,22 persen. Sementara pantauan di pasar Asia menunjukan situasi yang tak jauh berbeda. Tekanan jual masih cukup bertaji dan seluruh mata uang Asia jatuh dalam zona pelemahan.

Sentimen dari masih bertahannya mata uang utama dunia di level terlemahnya, membuat mata uang Asia tak bernyali untuk sekedar menjejak zona hijau. Pelaku pasar terlihat sedang sangat menantikan kepastian berlanjutnya kebijakan penurunan suku bunga oleh The Fed. Sementara sentimen dari eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah sedikit mereda akibat aksi serangan balasan Israel yang disebutkan tak menarget ladang minyak Iran.

*Penulis adalah Pemimpin Redaksi RMOL.id

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya