Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan menemui Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan/Instagram
Sehari usai mengikuti pembekalan atau retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan langsung tancap gas membangun kolaborasi lintas sektor.
Di mana pada hari ini, Senin 28 Oktober 2024, Zulhas, sapan akrabnya, menyambangi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan, untuk melakukan rapat koordinasi.
Kegiatan ini dibagikan Zulhas yang juga menjabat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu melalui akun Instagram pribadinya.
"Potret suasana meeting yang ceria dan penuh semangat," tulis Zulhas, dikutip redaksi, Senin, 28 Oktober 2024.
Zulhas pun membocorkan salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan hari ini, yaitu berkaitan dengan visi Presiden Prabowo Subianto mengenai swasembada pangan.
"Swasembada pangan adalah visi yang dicanangkan oleh Presiden Bapak Prabowo Subianto. Maka dari itu kolaborasi antarberbagai kementerian dan lembaga harus berkuat untuk mewujudkan visi tersebut," jelasnya.
Kemenko Pangan sendiri merupakan kementerian baru di Kabinet Merah Putih. Terdapat 6 kementerian/lembaga negara berada di bawah koordinasi Kemenko Pangan yang dipimpin Zulhas.
Yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional dan instansi lain yang dianggap perlu.
Komitmen kuat dari Presiden Prabowo agar Indonesia tidak tergantung pada produk pangan impor disampaikannya dalam pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Minggu, 20 Oktober 2024.
“Saudara-saudara sekalian, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar,” ucap Prabowo.
Mantan Menteri Pertahanan RI itu menegaskan, produk impor bakal tidak diizinkan masuk ke Indonesia, terutama produk-produk makanan yang bisa diproduksi sendiri di dalam negeri.
“Dalam krisis, dalam keadaan genting tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan,” tegasnya disambut tepuk tangan para anggota parlemen.