Berita

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto/RMOL

Politik

Mendes Yandri Ungkap 4 Arahan Prabowo soal Desa Tertinggal

SENIN, 28 OKTOBER 2024 | 12:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal. 

Dalam acara bertajuk 'Expose Program untuk Model Percepatan Daerah Tertinggal', Yandri menjelaskan empat program utama yang diharapkan dapat membantu mempercepat pembangunan di desa-desa tertinggal di Indonesia.

Arahan Prabowo yang pertama adalah soal Ketahanan Pangan atau Swasembada Pangan. 


Menurutnya, ketahanan pangan adalah kunci. Sebab di beberapa daerah, seperti NTT hingga Papua, masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan pangan pokok. 

Oleh karenanya, kata Yandri, pemerintahan perlu memastikan ketahanan pangan tercapai hingga wilayah pedalaman.

"Kalau kita lakukan percepatan, insya Allah Indonesia Emas 2045 itu benar-benar bisa kita capai. Jadi, swasembada pangan itu akan kita mulai dari desa," kata Yandri, Senin 28 Oktober 2024. 

Ia menyebut bahwa dari Dana Desa sebesar Rp71 triliun, sekitar 20 persen akan dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Hal ini diharapkan dapat mendukung ketersediaan pangan lokal di setiap desa tertinggal.

Kedua adalah Swasembada Energi. Presiden Prabowo, kata Yandri, juga menekankan perlunya swasembada energi. 

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia masih bergantung pada impor bahan bakar fosil, yang ketersediaannya tidak menentu. Di tengah situasi geopolitik dunia yang semakin memanas, pengembangan energi baru terbarukan menjadi langkah penting.

“Indonesia harus swasembada energi pak, dari mana? dari energi yang terbarukan kita punya potensi yang besar,” jelas Yandri.

Ketiga, Peningkatan SDM. Yandri menekankan bahwa perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus ketiga. 

Ia mengusulkan agar desa-desa dapat menjadi pemasok bahan baku program makan bergizi gratis (MBG). Langkah ini diharapkan mendukung ekonomi desa sekaligus menanggulangi stunting.

Keempat, Penyediaan Akses Listrik. Tercatat sebanyak 3.000 desa di Indonesia masih belum memiliki akses listrik. 

Yandri mendorong perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan pemetaan potensi sumber daya lokal seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk mendukung akses listrik bagi desa-desa tertinggal.

“Saya pernah bayangkan itu kalau ada air untuk jadi sumber listrik, airnya masuk ke dinamo, diputar turbinnya itu, dari situ airnya di belokan lagi, mungkin ke kolam ikan, atau ke sawah, jadi kolam ikan sawah atau untuk peternakan,” harapnya.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya