Berita

Potret enam jurnalis Al Jazeera yang dituduh berkomplot dengan Hamas oleh Israel/Net

Dunia

Israel Tuding Enam Jurnalis Al Jazeera Komplotan Hamas

JUMAT, 25 OKTOBER 2024 | 12:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuduh enam jurnalis Al Jazeera sebagai anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ).

Dari dokumen yang diklaim telah dikumpulkan IDF dari Gaza, dilaporkan bahwa sejumlah koresponden Al Jazeera memiliki afiliasi dengan kelompok Hamas dan PIJ yang notabenenya merupakan musuh Israel dan Amerika Serikat.

"Hamas mengarahkan liputan media Al Jazeera untuk melayani kepentingannya sendiri. Seperti memerintahkan jaringan tersebut untuk menutupi serangan yang gagal," ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari Associated Press pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif, Hossam Shabat, Ismael Abu Omar, dan Talal Arrouki dituduh oleh Israel memiliki hubungan dengan Hamas. Ashraf Saraj dan Alaa Salameh dituduh memiliki hubungan dengan Jihad Islam.

Menurut dokumen yang dikutip Israel, para pria tersebut telah memegang berbagai peran penembak jitu, prajurit infanteri, pejuang, kapten, koordinator pelatihan, dan propaganda.

Al-Jazeera dimiliki oleh pemerintah Qatar dan secara efektif berfungsi sebagai corong media Doha.

Namun pada  bulan Oktober, kantor Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengklaim memiliki bukti bahwa wartawan Al Jazeera menyampaikan informasi sensitif kepada musuh tentang lokasi pasukan IDF.

Sejak perang dimulai di Gaza, IDF juga telah mengungkap banyak koresponden Al Jazeera yang bekerja sambilan sebagai teroris.

Pada bulan Februari, IDF mengungkapkan bahwa koresponden Al Jazeera Muhammed Wishah dan Ismail Abu Omar menjabat sebagai komandan militer Hamas.

Abu Omar memfilmkan dirinya sendiri berpartisipasi dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

IDF kemudian mengungkapkan bahwa koresponden Al Jazeera Ismail al-Ghoul adalah anggota pasukan elit Nukhba Hamas yang juga mengambil bagian dalam pembantaian pada tanggal 7 Oktober.

Otoritas Israel menutup biro Al Jazeera di Yerusalem pada bulan Mei dan memberlakukan larangan selama 35 hari terhadap saluran tersebut.

Pada bulan Juni, pemerintah Israel memperpanjang larangan tersebut selama 45 hari tambahan.

Al Jazeera
menyebut tuduhan dan laporan yang dikeluarkan Israel terhadap jurnalisnya sengaja dibuat-buat dan merupakan upaya terang-terangan untuk membungkam beberapa jurnalis yang tersisa di wilayah tersebut.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya