Berita

Presiden Prabowo Subianto/Ist

Politik

Kabar Gembira, Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan

RABU, 23 OKTOBER 2024 | 23:25 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus utang 6 juta petani dan nelayan hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Tujuan penghapusan utang tersebut guna memulihkan akses penyaluran kredit dan menghindarkan petani hingga nelayan terjebak pinjaman online (pinjol) dan rentenir.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim S Djojohadikusumo, yang juga adik Presiden Prabowo Subianto, dalam sebuah dialog di Menara Kadin, Jakarta Selatan, pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Hashim menyatakan bahwa peraturan presiden (perpres) untuk pemutihan utang tersebut dijadwalkan akan ditandatangani oleh Prabowo pada pekan depan. 

"Ini mungkin minggu depan Pak Prabowo akan teken suatu perpres pemutihan. Sedang disiapkan oleh Pak Supratman (Menteri Hukum), semua sesuai undang-undang," kata Hashim.

Menurut Hashim, langkah ini diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi petani dan nelayan, serta memungkinkan mereka untuk mengakses kredit perbankan kembali. 

"Sekitar 5 juta-6 juta orang dengan keluarganya akan dapat hidup baru, dan mereka dapat hak untuk pinjam lagi ke perbankan," kata Hashim.

Hashim menjelaskan bahwa utang yang akan dihapus adalah utang masa lalu yang timbul akibat berbagai krisis ekonomi, termasuk krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008. 

Besaran utang tersebut, menurutnya, berkisar antara Rp10 juta hingga Rp20 juta per orang.

Lebih lanjut, Hashim menjelaskan bahwa utang-utang ini sudah lama dihapusbukukan dan telah diganti oleh asuransi perbankan, tetapi hak tagih dari bank belum dihapus. 

Akibatnya, banyak petani dan nelayan yang terpaksa meminjam dari rentenir dan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Saya baru tahu pinjol enam bulan lalu. Meskipun saya konglomerat dan tidak perlu pinjol, saya terkejut mendengar kondisi ini. Saya sampaikan ke Prabowo bahwa ini harus diubah," demikian Hashim.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya