Berita

Ilustrasi Foto/Net

Nusantara

Pemuda Harus Dilibatkan dalam Sektor Pangan Laut

KAMIS, 17 OKTOBER 2024 | 20:57 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Hari Pangan Sedunia diperingati setiap 16 Oktober, sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah kelaparan dan kekurangan pangan di berbagai belahan dunia. 

Berangkat dari hal tersebut, Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (KPPMPI), Hendra Wiguna berharap adanya gerakan bersama masyarakat dunia untuk menjamin keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.

“Momentum ini kita jadikan sebagai momentum kesadaran bersama masyarakat dunia terutama pemuda, untuk bersama-sama memulihkan dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan laut. Karena dengan demikian, wilayah penghasil pangan sekaligus ruang penghidupan nelayan tersebut akan menjamin ketersediaan pangan sehat dan bergizi tinggi bagi masyarakat dunia,” terang Hendra dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis, 17 Oktober 2024.

Menurut dia, memang tidak mudah untuk memastikan ekosistem pesisir dan laut tetap terjaga. Banyak tantangan, mulai dari kebijakan yang tidak berorientasi ke laut, maraknya praktik-praktik yang menjadikan laut sebagai “Tong Sampah Raksasa”, hingga faktor persaingan antar negara.

“Dengan banyaknya tantangan tersebut, maka penting pelibatan pemuda dalam memastikan Rantai Pasok Pangan dari Laut. Baik di hulu maupun di hilirnya, dalam ekosistem pangan harus ada ruang keterlibatan pemuda terutama pemuda pesisir. Mengapa demikian, karena pemuda pesisir akan lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman, sekaligus hal ini dalam rangka mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia,” bebernya.

Langkah tersebut diawali dengan memberikan pengetahuan dan peningkatan kapasitas, sehingga pemuda memiliki modal pengetahuan dan keahlian dalam keterlibatannya di rantai pasok pangan. 

Hendra berharap adanya pendidikan atau pelatihan kepada pemuda pesisir agar dapat bersaing dan berperan dalam hilirisasi pangan laut.

“Pendidikan ini bisa formal maupun informal, untuk formal perlu adanya akses pendidikan gratis atau beasiswa bagi anak-anak pesisir terutama anak-anak pelaku penghasil pangan seperti anak nelayan, anak pembudidaya dan lain sebagainya. Sehingga kedepan mereka dapat mengolah dengan optimal sumber daya dan potensi yang ada di kampung halamannya,” jelas Hendra.

Selain itu, penting juga segera dilakukan upaya agar penghasilan nelayan bisa setara dengan UMR. Sehingga masih ada pemuda pesisir nantinya yang berminat menjadi seorang nelayan. 

Survei Bank Dunia dan S4YE di 18 negara (2023) menemukan fakta memprihatinkan lainnya. Penghasilan generasi muda yang berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya ikan jauh lebih rendah dibanding orang tuanya: minus 18 persen dan minus 15 persen. 

Alhasil, hanya 19,20 persen anak muda Indonesia berprofesi di lingkup perikanan, pertanian, dan perkebunan (BPS, 2023). Sebagian besar lainnya bekerja di sektor jasa dan perdagangan.

“Harapannya dengan pelibatan pemuda pesisir dalam mengurusi rantai pasok pangan laut, dapat meningkatkan pendapatan pemuda sekaligus menurunkan angka kemiskinan di pesisir,” ungkap Hendra.

Lanjut dia, dengan membenahi rantai pasok nanti secara tidak langsung akan mendorong rantai nilai produk yang jauh lebih baik. Sehingga pangan laut akan bersaing dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.

“Kesemua itu akan tercapai apabila semua pemuda memiliki kesempatan yang sama, ditandai dengan mudahnya akses pemuda dalam mendapatkan pendidikan serta dukungan lainnya,” pungkas Hendra.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya