Berita

Ilustrasi

Bisnis

Ekonomi Tiongkok Melemah, Diperlukan Stimulus Signifikan

RABU, 16 OKTOBER 2024 | 15:56 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pertumbuhan produksi industri Tiongkok dilaporkan melambat ke level terendah dalam lima bulan pada bulan Agustus. Adapun penjualan eceran dan harga rumah baru semakin melemah, memperkuat argumen untuk stimulus agresif guna menopang ekonomi dan membantu Tiongkok mencapai target pertumbuhan tahunan.

The Hong Kong Post melaporkan data pelamban yang dirilis pekan lalu. Produksi industri Tiongkok pada bulan Agustus tumbuh 4,5 persen, melambat dari laju 5,1 persen pada bulan Juli.

Capaian itu disebutkan meleset dari ekspektasi pertumbuhan 4,8 persen dalam jajak pendapat Reuters terhadap 37 analis. Penjualan eceran, pengukur utama konsumsi, hanya naik 2,1 persen pada bulan Agustus meskipun perjalanan musim panas mencapai puncaknya, melambat dari kenaikan 2,7 persen pada bulan Juli. Analis memperkirakan penjualan ritel, yang lesu tahun ini, akan tumbuh 2,5 persen.

“Momentumnya melambat… Hambatannya tetap pada permintaan domestik,” kata Xing Zhaopeng, ahli strategi senior ANZ untuk Tiongkok.

Produksi kilang minyak Tiongkok turun selama lima bulan sementara produksi baja mentah pada bulan Agustus turun 6,1 persen dari bulan Juli, yang menunjukkan permintaan yang mengecewakan. Aktivitas ekonomi Tiongkok yang goyah telah mendorong pialang global untuk mengurangi perkiraan pertumbuhan Tiongkok 2024 mereka hingga di bawah target resmi pemerintah sekitar 5 persen. Ekonomi tumbuh sebesar 4,7 persen pada kuartal kedua.

“PDB Q3 kemungkinan akan lebih rendah dari Q2 berdasarkan arus data saat ini. Kami memperkirakan stimulus skala besar akan segera datang,” kata Xing.

Sementara itu juga dilaporkan, Presiden Xi Jinping mendesak pihak berwenang berusaha keras mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial tahunan negara itu. Media pemerintah melaporkan, di tengah harapan bahwa lebih banyak langkah diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lesu.

"Karena kita sudah mendekati akhir kuartal ketiga, waktu hampir habis bagi para pembuat kebijakan untuk memperkenalkan langkah-langkah guna menopang ekonomi di tengah berbagai hambatan," kata Lynn Song, kepala ekonom Tiongkok di ING.

Kemerosotan properti yang berkepanjangan telah menyebabkan konsumen Tiongkok mengurangi pengeluaran. Beberapa ahli bahkan mengusulkan untuk mendistribusikan voucher belanja guna melawan tren tersebut.

Perdana Menteri Li Qiang mengatakan bulan lalu negara itu akan fokus pada stimulasi konsumsi dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Seorang pejabat bank sentral mengatakan minggu lalu Tiongkok masih memiliki ruang untuk menurunkan jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan sementara menghadapi beberapa kendala dalam pemotongan suku bunga.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya