Berita

Wakil Presiden Asosiasi Buddha Tiongkok, Yang Mulia Changzang.

Dunia

Riwayat “Buddha Humanistik” Pun Dipalsukan

SELASA, 15 OKTOBER 2024 | 21:46 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Akhir September lalu Kuil Buddha Giok di Shanghai menyelenggarakan forum nasional tentang “teori dan praktik Buddhisme humanistik.” Para birokrat dari Departemen Pekerjaan Front Bersatu dan Asosiasi Buddha Tiongkok yang dikendalikan pemerintah menjadi pembicara di forum itu.

Yang Mulia Changzang, yang mewakili Presiden Asosiasi Buddha Tiongkok  Master Yanjue memuji Shanghai sebagai “tempat lahirnya Buddhisme humanistik.” Ia juga menjelaskan bahwa “Buddhisme humanistik” dan “Buddhisme Tiongkok” adalah satu dan sama. 

Front Bersatu dan Asosiasi Buddha Tiongkok adalah organisasi yang dikendalikan pemerintah.  

“Buddhisme humanistik,” ujar Yang Mulia Changzang, berarti Buddhisme yang disesuaikan dengan ideologi paling progresif saat ini yang berarti adalah Marxisme dengan karakteristik Tiongkok seperti yang disampaikan oleh Xi Jinping.

Bahkan menurut Changzang, Buddhisme yang berciri Tiongkok dan humanis harus beradaptasi dengan pemikiran Xi Jinping.

Tidaklah keliru bahwa Shanghai adalah tempat lahirnya Buddhisme humanis karena di sanalah Guru Taixu, salah satu dan mungkin "tokoh utama" dalam perkembangan saat ini, mengajar di periode terakhir hidupnya. Taixu meninggal di Kuil Buddha Giok pada tahun 1947.

Seperti yang dikatakan salah seorang peserta forum kepada Bitter Winter, peran penting Taixu adalah satu-satunya pernyataan yang benar dalam pidato Changzang dan juga di seluruh forum. Sementara semua yang lainnya salah.

Adapun Taixu, sebutnya lagi, sesungguhnya tidak ingin mengadaptasi Buddhisme ke ideologi antiagama modern. Yang diusulkannya adalah Buddhisme yang kurang berfokus pada ritual dan lebih memberikan bantuan pada manusia yang menderita, termasuk melalui kerja sosial dan amal yang aktif. Inilah Buddhisme humanis yang sebenarnya, dan mustahil untuk mempraktikkannya di bawah kediktatoran Partai Komunis Tiongkok yang sangat kuat.

Faktanya, mereka yang setia pada ajaran Taixu sebagian besar pergi ke Taiwan, di mana lembaga-lembaga "humanistik" yang layak seperti Tzu Chi, Fo Guang Shan, dan Gunung Gendang Dharma dikembangkan. 

Beberapa lembaga ini mungkin mempertahankan hubungan "politik" tertentu dengan Tiongkok saat ini untuk tujuan mereka sendiri, tetapi tentu saja ide dan tindakan mereka tidak terinspirasi oleh Marxisme atau sosialisme Xi Jinping. 

Seperti yang telah dikecam oleh Bitter Winter, PKT hanya mencoba membajak label bergengsi "Buddhisme humanistik," menjadikannya sinonim dari "Buddhisme Tiongkok", mengosongkan nama konten aslinya, dan menggantinya dengan merek Marxisme Xi Jinping. 

Pada dasarnya, tulis Bitter Winter, ini adalah penipuan yang dilakukan dengan keterlibatan Asosiasi Buddhis Tiongkok.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Ngadep Prabowo, Raffi Ahmad Ngaku Diminta Bantu Urus Seni

Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:06

NASA Luncurkan Misi Jelajahi Kehidupan di Bulan Jupiter

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:53

Fery Juliantono Diminta Prabowo Majukan Koperasi

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:31

Indonesia dan Jepang Perpanjang Perjanjian Bilateral Swap Arrangement

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:13

Temui Prabowo, Pram Bawa Pesan Megawati

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:10

Ada Bahlil dan Dito, Semangat Antikorupsi Prabowo Layu Sebelum Berkembang

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:09

Ekspor Batu Bara dan Besi Baja Naik, CPO Anjlok di September 2024

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:03

Hakim Agung Gazalba Saleh Divonis 10 Tahun Penjara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:01

Dubes Lutfi Paparkan Potensi Kerjasama Sulawesi Tengah dengan Mesir

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:59

Realisasi Investasi Tembus Rp1.261 Triliun hingga September 2024

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:55

Selengkapnya