Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia di KTT ke-2 AZEC di Laos/Ist
Kehadiran Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 Asia Zero Emission Community (AZEC) diwakilkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pada kegiatan yang berlangsung di Vientiane, Laos itu, Airlangga mengapresiasi kepemimpinan Jepang dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan dan bersih menuju emisi nol.
“Indonesia menyambut baik kerja sama ini dan KTT AZEC ke-2 menandai kepemimpinan dalam transisi energi di kawasan ASEAN,” kata Airlangga dalam keterangannya, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Menko Airlangga selaku Ketua Steering Committee Joint Task Force juga melakukan pertemuan bilateral Indonesia-Japan Joint Task Force Steering Committee dengan Menteri METI saat itu, Saito Ken, dan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda.
Di hadapan para pemimpin negara anggota AZEC, Menko Airlangga menyampaikan perkembangan implementasi AZEC di Indonesia, mulai dari pembentukan AZEC Expert Group dan beberapa proyek yang telah berjalan.
“Indonesia telah membentuk AZEC Expert Group, yang efektif melakukan debottlenecking pelaksanaan proyek dan mengembangkan peta jalan komprehensif menuju emisi nol bersih di sektor energi, dalam sejumlah aksi nyata yang penting,” lanjut Airlangga.
Beberapa proyek sudah berjalan, antara lain Geothermal Project Phase 2 di Muara Laboh, Waste to Energy di Legok Nangka, Crude Coconut Oil Plant untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF), Pilot Project Peatland Restoration, dan Grid Interkoneksi Jawa-Sumatera.
Selain itu, proyek Kayan Hydropower tahap I diharapkan juga dapat dimulai dalam waktu dekat.
Menko Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia melakukan transisi energi melalui dekarbonisasi sumber energi serta pengembangan teknologi hijau.
“Indonesia melakukan upaya transisi energi melalui pengembangan energi terbarukan secara masif, khususnya tenaga surya, air, dan panas bumi, serta pengurangan penggunaan pembangkit listrik berbasis batu bara,” tutup Airlangga.