Ilustrasi motor matic TVS IQube/Dok TVS Indonesia
India tak hanya mampu membangun industri otomotif dengan stabil. Produk-produk mereka pun sudah berseliweran di berbagai negara. Termasuk Indonesia.
Tak hanya itu, khusus sepeda motor, harga di India jauh lebih murah dibanding Indonesia. Bahkan, untuk model yang sama, selisih harganya bisa hampir separuh.
Tentu saja semua itu bukan tanpa penyebab. Salah satunya adalah regulasi yang diterapkan Pemerintah India sangat menunjang perkembangan industri otomotif di negara tersebut.
Head of Marketing TVS Indonesia, Ryan Rahadian, coba mengurai alasan mengapa harga motor-motor di India bisa sangat murah.
Pertama, pajak sepeda motor di India termasuk kecil. Angkanya dipastikan tak membebani harga kendaraan. Kemudian, ungkap Ryan, tenaga kerja dan bahan mentah produknya diambil dari dalam negeri.
"Ya kalau di India, selain pajak, memang kompetisinya ya. Sebab, bahan produk,
manpower dan lainnya serbalokal kan, enggak ada yang dari luar," papar Ryan di sela-sela preskon IMOS 2024 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ryan menegaskan, sebenarnya nominal yang ditetapkan tidak masuk kategori murah, melainkan "sesuai". Sehingga, konsumen di India membeli motor dengan harga yang pantas, sesuai dengan nilai kendaraan.
"Ngomongin India, semua brand lokal sangat diapresiasi, jadi kompetisinya membeli kualitas dengan harga aslinya," bebernya.
"Kemudian pajak barang mewahnya mungkin cuma di cc berapa gitu, ada ketentuan. Di India malah moge banyak berdebu di pinggir jalan kayak enggak ada harganya," sambungnya.
Di Indonesia, harga motor-motor TVS juga tergolong cukup terjangkau. Namun, dibandingkan produk Jepang seperti Honda dan Yamaha, selisihnya tak terlalu jauh.
Seperti TVS Dazz yang dijual di Indonesia seharga Rp14 jutaan
on the road Jakarta. Padahal skuter matik tersebut bermain di pasar yang sama dengan Honda BeAT dan sejenisnya. Kemudian motor bebek dan sport naked mereka juga ditawarkan mulai Rp15 jutaan saja.