Ketua Kelembagaan II Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Ristiawan Suherman/Ist
Kondisi ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini masih tetap dirasakan. Di tengah kelesuan ekonomi dalam negeri yang perlu ditangani, ekonomi Indonesia terancam masuk krisis.
Beberapa faktor yang menunjukkan perekonomian sedang tidak baik diantaranya tercatat dari Data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 menurun ke level 49,7, sedangkan di bulan sebelumnya Juni 2024 berada di level 50,7. Kemudian Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan deflasi di level 0,18 persen per Juli 2024.
Adapun faktor yang turut menjaga stabilitas ekonomi Indonesia salah satunya didukung dari kehadiran peran perusahaan pembiayaan.
Dengan peran yang dibutuhkan masyarakat ini, perusahaan pembiayaan memiliki peran memberikan perlindungan dari pinjaman yang memberikan bunga tinggi, membantu meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan akses pinjaman yang lebih mudah, membantu pengembangan bisnis, dan pengembangan infrastruktur mengingat biaya pembangunan yang tinggi.
Pesan itu diungkapkan Ketua Kelembagaan II Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Ristiawan Suherman dalam acara Indonesia Best Multifinance Awards 2024 bertajuk "Financial Ecosystem Transformation Towards Inclusive and Adaptive Services" di Jakarta.
Ristiawan mengatakan, saat ini fokus pengembangan perusahaan pembiayaan yaitu diusahakan mampu mengadopsi teknologi dan inovasi dalam operasional perusahaan.
Di samping itu, kemajuan teknologi informasi yang menghasilkan transformasi digital pada industri perusahaan pembiayaan dapat membantu meningkatkan efisiensi, meminimalkan risiko, dan meningkatkan pengalaman konsumen.
"Indonesia multifinance merespon dengan cukup lumayan baik. Bagaimana kita mengembangkan financial inclusion dan beradaptasi dengan market yang berubah begitu cepat, negara kita pun memberikan support yang cukup bagus," ucap Ristiawan dalam keterangannya, Sabtu (5/10).
Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan perusahaan pembiayaan ini, Ristiawan optimis bahwa peran multifinance dalam mendorong roda perekonomian masyarakat dapat mendongkrak pemerintah dalam mewujudkan visi misi menuju Indonesia Emas 2045.
"Indonesia Emas melihat apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, dan itu banyak sekali opportunity dari perusahaan pembiayaan yang bisa riding terkait visi dan misi pemerintah untuk tahun 2045," tuturnya.
"Dan ini menjadi angin segar untuk perusahaan pembiayaan akan bisa terus tumbuh dan sehat di kemudian hari," pungkasnya.