Berita

Ilustrasi pemanfaatab energi baru terbarukan di kawasan pedesaan India.

Tekno

Media Vietnam Puji Program Energi Baru Terbarukan India

SABTU, 05 OKTOBER 2024 | 00:54 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Belum lama ini Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan tidak ada tempat yang lebih baik daripada India untuk melakukan inovasi dan menanamkan investasi di bidang energi terbarukan. Segmen energi terbarukan di bawah gagasannya “Make in India” menawarkan peluang luar biasa bagi investor tidak hanya dalam pembangkitan energi tetapi juga di sektor manufaktur.

Modi dalam pertemuan pertemuan dengan kelompok investor energi terbarukan global mengatakan, India sedang berjuang untuk menciptakan banyak kemungkinan, yang benar-benar menjamin perluasan dan keuntungan yang lebih baik.

"Permintaan energi terbarukan India meningkat dan pemerintah membuat kebijakan baru untuk mendukungnya," kata Modi.

Program energi baru terbarukan India dalam platform “Make in India” itu mendapat pujian dari media Vietnam. Disebutkan dalam laporan itu bahwa studi terbaru Badan Energi Internasional (IEA) mengenai transformasi sektor energi global untuk mencapai target COP28 menjadi semacam dorongan bagi  India menuju kemandirian dan keberlanjutan.

Seiring dunia beralih ke sumber energi yang lebih hijau dan berkelanjutan, India memanfaatkan inisiatif ini untuk menjadi pemimpin di pasar peralatan energi terbarukan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan lingkungan.

Vietnam Times mengatakan, sebagai konsumen energi terbesar ketiga di dunia, India menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan industrialisasi yang pesat dengan keberlanjutan lingkungan.

Dengan meningkatnya kekhawatiran atas perubahan iklim dan polusi udara, energi terbarukan menawarkan solusi yang memenuhi kebutuhan ekonomi dan lingkungan.

India telah menetapkan target yang ambisius, seperti mencapai kapasitas energi terbarukan sebesar 500 GW pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2070.

Hal ini memerlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur energi terbarukan, termasuk panel surya, turbin angin, baterai, dan sistem penyimpanan energi.

Inisiatif “Make in India” bertujuan meningkatkan manufaktur dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor, khususnya di sektor-sektor utama seperti energi terbarukan.

Inisiatif ini mendorong produksi lokal modul fotovoltaik surya (PV), komponen turbin angin, dan peralatan energi terbarukan lainnya, memastikan bahwa India dapat memenuhi permintaan energinya yang terus meningkat sekaligus meningkatkan perekonomian.

"Make in India" yang dicanangkan sejak hampir sepuluh tahun lalu muncul sebagai katalisator penting untuk mendorong investasi, mendorong inovasi, dan menciptakan infrastruktur kelas dunia, yang semuanya bertujuan untuk mengubah India menjadi pusat global untuk manufaktur, desain, dan inovasi.

“Inisiatif ini tetap penting dalam memperkuat kemampuan manufaktur negara tersebut, khususnya di sektor energi terbarukan,” tulis Tarah Nguyen dari Vietnam Times.

Fokus utama pemerintah adalah untuk mendukung dan memberi insentif bagi produksi dalam negeri di bidang ini.

Dengan industri manufaktur peralatan energi terbarukan yang mapan, India tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga siap menjadi eksportir utama, yang memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar energi terbarukan global.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya