Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Deflasi 5 Bulan Beruntun, Airlangga: Dampak Kerja Pemerintah Tekan Inflasi

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 08:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut merupakan hasil kerja keras pemerintah untuk menekan inflasi.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto yang menurutnya deflasi yang terjadi pada September 2024 sebesar 00,12 persen secara bulanan merupakan cerminan kinerja Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan pada September 2024. Ini melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi selama lima bulan berturut-turut.

"Jadi, kalau kita bilang inflasinya turun, (jadi) deflasi, ya ini karena ada extra effort oleh Pemerintah menurunkan volatile food. Salah satu misalnya, untuk beras, kan Pemerintah juga melakukan importasi beras untuk menjaga stok," ujar Airlangga di Jakarta, dikutip Kamis (3/10). 

Ia menyatakan deflasi yang terjadi pada bulan ini bukan cerminan dari penurunan daya beli, menurutnya inflasi inti yang merupakan indikator daya beli masyarakat masih terjaga pada September 2024.

Naik turunnya harga pangan mampu menyumbang angka inflasi yang cukup besar.

Apa yang terjadi saat ini merupakan sebuah bukti bahwa Pemerintah terus berupaya untuk terus menekan inflasi.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah sampai saat ini masih rutin menggelar rapat inflasi daerah yang dilaksanakan setiap awal pekan.

"Karena inflasi yang utama bagi pemerintah adalah core inflation, kalau core inflation-nya tumbuh, berarti ekonominya tumbuh. Kalau ekonomi tumbuh lima persen, core inflation tumbuh, yang diperangi oleh pemerintah adalah volatile food," katanya.

Menurut Airlangga, kondisi yang terjadi saat ini di Indonesia masih dalam tahap baik. Inflasi masih harus terus berada dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen.

"Jadi, itu adalah kerja-kerja pemerintah dan tentunya inflasi ini perlu dijaga dalam range yang 2,5 persen plus minus 1 persen. Selama (di angka itu) itu, kita relatif aman," terangnya. 

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Program Sekolah Swasta Gratis Tak Boleh Hapus KJP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:07

Try Sutrisno Semangat Dikunjungi Petinggi TNI

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:02

Duit Rp 372 Miliar Disita dalam Kasus Korupsi Duta Palma

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:33

Din Syamsuddin Siap Bersaksi soal Pembubaran Paksa Diskusi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:30

Pembelian BBM Subsidi Disarankan Pakai KTP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:12

30 Polisi Diperiksa Buntut Kericuhan di Kemang

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:00

Tumpukan Duit Rp372 Miliar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:51

Setahun Ngungsi, Korban Kebakaran Menteng Tempati Rumah Baru

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:25

Sekolah Gratis Jangan Kurangi Bobot Pelayanan Pendidikan

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:04

Penetapan Pimpinan MPR RI Digelar Kamis Pagi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:01

Selengkapnya