Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Ist

Bisnis

Airlangga Dorong Paradigma Limbah Sawit Diubah jadi Bernilai Ekonomi

RABU, 02 OKTOBER 2024 | 18:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Budi daya kelapa sawit Indonesia perlu ditingkatkan maksimal agar bisa memberi manfaat ekonomi yang lebih besar.

Selama ini, biomassa yang dihasilkan dari budi daya kelapa sawit sering dibuang, mulai dari tandan buah kosong, batang pohon, limbah cair, hingga cangkang inti sawit karena dianggap sebagai limbah.

Paradigma tersebut perlu diubah karena produk sampingan tersebut sejatinya bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya berharga seperti untuk produksi biofuel, bioplastik, dan pupuk organik.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, valorisasi bahan baku dari limbah kelapa sawit dan pertanian di Indonesia merupakan game changer karena akan mendorong penerapan ekonomi sirkular yang menyeimbangkan perlindungan lingkungan/tanggung jawab ekologis dengan pertumbuhan ekonomi.

"Kita dapat memastikannya dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan,” kata Airlangga dalam konferensi internasional 2024 virtual berjudul Valorising Oil Palm and Agri Waste Feedstocks di Jakarta, Rabu (2/10).

Di antara banyak produk sampingan industri kelapa sawit, salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan yakni cangkang inti sawit. Dengan nilai kalori yang sebanding dengan batu bara peringkat rendah, cangkang inti sawit berpotensi untuk mentransformasi lanskap energi di Indonesia.

Produksi cangkang inti sawit dapat melebihi 13,4 juta ton dan meningkatnya penggunaan cangkang sebagai bahan bakar boiler di pabrik kelapa sawit menandai pergeseran signifikan menuju solusi energi lebih ramah lingkungan.

Kualitas cangkang inti sawit Indonesia, khususnya yang bersumber dari Pulau Sumatera terkenal unggul, sehingga menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di pasar negara berkembang.

“Pemerintah Indonesia secara aktif menjajaki potensi co-firing palm kernel shell dengan batu bara peringkat rendah di pembangkit listrik dalam negeri. Kami yakin upaya ini akan menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi perekonomian dan lingkungan,” tandas Airlangga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya