Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

RABU, 02 OKTOBER 2024 | 09:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurangnya lapangan pekerjaan dan gaji minim membuat banyak warga Nepal mencari peruntungan di negara lain seperti Jepang.

Menteri Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Nepal Sharat Singh Bhandari mengatakan, setiap tahun ada 500.000 orang memasuki pasar tenaga kerja di negaranya.

"Namun dengan hanya 100.000 kesempatan kerja yang tersedia di Nepal setiap tahunnya, sekitar 400.000 orang perlu bekerja di luar negeri," kata Bhandari, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Rabu (2/10).


"Banyak orang Nepal bekerja di bidang konstruksi di tempat-tempat seperti Timur Tengah dan Malaysia, tetapi tingkat gaji di negara-negara tersebut tidak menarik," ujarnya.

"Nepal ingin mengirim lebih banyak orang ke Jepang dan Korea Selatan," lanjut Bhandari.

Beberapa pihak berpendapat bahwa semakin sedikit pekerja yang ingin bekerja di Jepang karena dampak dari yen yang lemah dan pertumbuhan upah yang lebih lambat dibandingkan dengan negara maju lainnya.

"Namun bagi orang Nepal, Jepang tetap menjadi negara ekonomi maju yang menarik, dan upahnya juga menarik," imbuh Bhandari.

Menurut data dari Badan Layanan Imigrasi Jepang, ada sekitar 176.000 warga negara Nepal yang tinggal di Jepang pada akhir tahun 2023. Jumlah tersebut setara dengan populasi orang asing terbesar keenam berdasarkan tempat asal.

Beberapa orang diyakini mengajukan visa pelajar ke Jepang dengan tujuan mencari pekerjaan.

Bhandari mengatakan meskipun pemerintah tidak bermaksud mencegah pelajar Nepal belajar di luar negeri, harus ada perbedaan yang jelas antara belajar di luar negeri dan bekerja sebagai migran. 

"Jika seorang warga Nepal akan bekerja di Jepang, itu harus sebagai pekerja berketerampilan khusus," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya