Berita

Ilustrasi/RMOL-AI

Bisnis

AS Beli 6 Juta Barel Minyak untuk Cadangan Strategis hingga 2025

SELASA, 01 OKTOBER 2024 | 07:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat telah membeli 6 juta barel minyak dari sejumlah produsen untuk Cadangan Minyak Strategis hingga Mei 2025.

Departemen Energi mengatakan pada Senin (30/9), AS membeli 3,5 juta barel dari Exxon Mobil, 2 juta dari Shell Trading Company, dan 500.000 dari Macquarie Commodities Trading US, dengan total biaya lebih dari 411 juta dolar AS.

Dikutip dari Reuters, Selasa (1/10), minyak mentah asam, atau minyak yang diproses secara rekayasa oleh banyak kilang minyak AS, akan dikirim dengan kecepatan 1,5 juta barel per bulan mulai Februari hingga Mei tahun depan ke lokasi Bayou Choctaw di Louisiana.

Setelah itu, departemen hanya memiliki cukup uang dalam dananya untuk pembelian SPR untuk membeli sekitar 2 juta barel lagi dengan harga sekitar 75 dolar AS per barel. Untuk terus mengisi SPR setelah itu, departemen harus meminta lebih banyak uang kepada Kongres dan/atau membujuknya untuk membatalkan penjualan yang diamanatkan oleh Kongres mendatang.

Pembelian terbaru merupakan bagian dari upaya untuk mengisi kembali persediaan setelah Presiden Joe Biden memerintahkan penjualan terbesar yang pernah ada dari cadangan pada tahun 2022 sebesar 180 juta barel dalam upaya untuk mengendalikan harga bahan bakar setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya