Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pekerja Pelabuhan Pantai Timur AS akan Mogok Kerja Mulai 1 Oktober

SENIN, 30 SEPTEMBER 2024 | 08:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pekerja di pelabuhan Pantai Timur AS dan Teluk Meksiko akan melakukan aksi mogok kerja mulai Selasa (1/10) waktu setempat.

Asosiasi Pekerja Pelabuhan Internasional mengatakan pada Minggu bahwa aksi tersebut dilakukan untuk menuntut upah yang lebih layak.

"United States Maritime Alliance menolak untuk mengatasi penindasan upah selama setengah abad," kata serikat pekerja tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/9).

United States Maritime Alliance, yang dikenal sebagai USMX, mewakili para pengusaha di industri pelabuhan di Pantai Timur dan Gulf Coast.

Jika anggota serikat pekerja mogok kerja di pelabuhan yang membentang dari Maine hingga Texas, itu akan menjadi aksi mogok ILA pertama di seluruh pesisir sejak tahun 1977. Aksi itu akan memengaruhi kinerja pelabuhan yang menangani sekitar separuh pengiriman laut nasional.

Serikat pekerja mengatakan sebelumnya bahwa pemogokan tidak akan berdampak pada pengiriman kargo militer atau lalu lintas kapal pesiar.

Pada  Minggu, Presiden Joe Biden mengatakan dia tidak bermaksud untuk campur tangan guna mencegah aksi mogok jika pekerja dermaga gagal mendapatkan kontrak baru pada batas waktu 1 Oktober.

"Itu adalah perundingan kolektif. Saya tidak percaya pada Taft-Hartley," katanya kepada wartawan. 

Presiden hanya dapat campur tangan dalam perselisihan perburuhan yang mengancam keamanan atau keselamatan nasional dengan memberlakukan masa tenang selama 80 hari berdasarkan Undang-Undang Taft-Hartley federal.

Pemogokan dapat menghentikan arus berbagai hal, mulai dari makanan hingga mobil di pelabuhan-pelabuhan utama yang dapat membahayakan lapangan pekerjaan dan memicu inflasi beberapa minggu menjelang pemilihan presiden AS.

Business Roundtable, yang mewakili para pemimpin bisnis utama AS, mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan potensi pemogokan di pelabuhan Pantai Timur dan Pantai Teluk.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya