Berita

Pesawat tempur menjatuhkan bom penghancur bungker/Net

Dunia

Israel Diduga Pakai Bom Penghancur Bunker AS untuk Bunuh Bos Hizbullah

MINGGU, 29 SEPTEMBER 2024 | 12:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan mematikan Israel di wilayah Beirut, Lebanon baru-baru ini diduga melibatkan senjata buatan Amerika Serikat yakni bom penghancur bunker.

Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dalam sebuah pernyataan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Timur Tengah, seperti dimuat Reuters pada Minggu (29/9).

Araqchi menuding Israel telah menggunakan beberapa bom penghancur bunker milik AS untuk menghantam markas Hizbullah di Lebanon pada hari Jumat (27/9).

"Baru pagi ini, rezim Israel menggunakan beberapa bom penghancur bunker seberat 5.000 pon yang diberikan kepada mereka oleh Amerika Serikat untuk menyerang daerah permukiman di Beirut," ujarnya.

Militer Israel mengklaim keberhasilannya membunuh pemimpin Hizbullah Hassan, Nasrallah dalam serangan udara yang dilakukan di Beirut.

"Hassan Nasrallah tidak akan dapat lagi meneror dunia," ungkap Israel seraya mengatakan bahwa selain Nasrallah, komandan Front Selatan Hezbollah, Ali Karaki, juga tewas, bersama dengan komandan lainnya.
 
Nasrallah menjadi sasaran di markas utama Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, benteng Hizbullah yang dikenal sebagai Dahiyeh, pada hari Jumat (27/9).

Menurut Israel, markas besar itu berada di bawah tanah, di bawah bangunan tempat tinggal di Dahiyeh.

"Serangan itu dilakukan saat petinggi Hizbullah berada di markas mereka dan terlibat dalam koordinasi kegiatan teror terhadap warga Negara Israel," ungkap Israel.

Kematian Nasrallah dikonfirmasi kebenarannya oleh Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (28/9).

"Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah telah tewas," bunyi pernyataan tersebut.

Kematiannya menandai pukulan telak bagi Hizbullah saat mereka terhuyung-huyung akibat meningkatnya kampanye serangan Israel.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menilai serangan pada Nasrallah merupakan aksi teror Israel yang dilakukan atas persetujuan Amerika Serikat.

"Amerika Serikat tidak dapat melepaskan diri dari keterlibatan dengan Zionis dalam serangan teror terhadap pimpinan Hizbullah," ujarnya, seperti dimuat Al Mayadeen pada Minggu (29/9).

Sambil menyatakan belasungkawa, Pezeshkian menyebut pemimpin Hizbullah adalah kebanggaan umat Islam dan simbol perlawanan dan akhirnya mencapai impiannya sejak lama yakni mati syahid.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya