Diskusi “Menjaga Budaya dan Seni Permadani Persia di Indonesia” di Jakarta/RMOL
Penutup lantai atau yang biasa dikenal sebagai karpet dan permadani, memiliki unsur estetika, yang dalam perkembangannya dianggap sebagai industri mewah.
Hal ini disampaikan oleh pakar Tekstil dan Dosen Seni Rupa Prodi Kriya Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dr. Lucky Wijayanti, M. Sn., dalam diskusi “Menjaga Budaya dan Seni Permadani Persia di Indonesia” di Gerai Alhamd Carpet, Jalan Radio Dalam, Jakarta, baru-baru ini.
“Karpet seolah representasi kemewahan. Dalam unsur budaya Timur Tengah. Permadani sebagai barang seserahan dari pihak laki-laki ke pihak perempuan. Permadani sebagai karya seni yang dikoleksi, karena: artistik, mempesona, dan karakter yang unik,” terang Lucky Wijayanti.
Ia menambahkan, permadani juga memiliki beragam tipe dan ukuran, yang mana juga memengaruhi fungsi dan filosofi.
Permadani atau karpet, lebih besar dari ukuran: 275 x 180 cm. berfungsi sebagai koleksi dan elemen estetis pada interior.
Permadani atau rug kecil, lebih kecil dari ukuran: 275 x 180 cm berfungsi sebagai koleksi.
Runners, berukuran 90 – 120 cm x 245 – 610 cm berfungsi sebagai penutup lantai pada bagian interior antar ruang.
Prayer rug/ sajadah, berukuran 60-120 cm x 120-245 cm berfungsi sebagai koleksi dan alas untuk sholat atau berdoa (sajadah).
Donkeybags, berukuran 60 cm x 120-150 cm berfungsi sebagai tas untuk membawa barang-barang yang ditempatkan pada punggung keledai.
Senada dengan Dr. Lucky, maestro permadani dan pemilik Alhamd Carpet, Malik Mahboob Ahmed, mengatakan karpet dan permadani memiliki unsur estetika, yang selain menambah keindahan ruangan juga menunjukkan kepribadian pemilihnya.
Terutama untuk permadani yang tersedia di tokonya, semua adalah buatan tangan yang diiringi dengan doa saat merajutnya, sehingga unsur estetikanya sangat kuat.
Menurutnya, karpet atau permadani handmade itu membawa suasana, tenang dan damai.
"Keistimewaannya, kami hanya menyediakan permadani rajutan tangan asli, dengan bahan alami, antik, unik, ada nilai spiritual yang proses dari pembuatan sampai mengantar ke pembeli dengan doa, zikir, serta hati yang ikhlas," katanya, seraya menambahkan bahwa permadani yang ada di tokonya dihadirkan langsung dari Iran, Pakistan, dan Kashmir.
Permadani tersebut semuanya terbuat dari pewarna dan bahan alami seperti bulu unta, bulu domba, atau bulu kambing, yang memiliki proses pembuatan handmade dengan spiritual tinggi.
Tak lupa Malik mengatakan, dalam industri karpet dan permadani, harus memiliki izin usaha dan sertifikasi agar bisnis bisa berjalan resmi.
Seringkali pemilik bisnis hanya fokus mencari omset sampai melupakan izin usaha Industri Karpet Dan Permadani.