Aqua dan POPSEA resmikan fasilitas daur ulang di Kaltim/Ist
Jumlah timbunan sampah di Kalimantan Timur telah mencapai lebih dari 791 ribu ton, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2022.
Sampah terbesar berasal dari rumah tangga yang menyumbang 55,97 persen dari total timbunan.
Mayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11 persen, diikuti oleh plastik 19,5 persen dan sampah kertas/karton 12,37 persen.
Peningkatan jumlah sampah ini tidak terlepas dari bertambahnya jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan, salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Sebagai salah satu mitra strategis pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik, produsen air mineral AQUA berambisi untuk mengumpulkan lebih banyak sampah kemasan plastik dari yang digunakan saat proses produksi.
Dalam mewujudkan ambisinya, AQUA berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk menjalankan inisiatif #BijakBerplastik yang berfokus pada tiga pilar utama, yakni pengumpulan, edukasi, dan inovasi.
Pada Kamis (26/9), AQUA meresmikan Fasilitas Daur Ulang (Aggregation Center) di Samarinda, Kalimantan Timur.
Pembangunan fasilitas ini adalah kolaborasi strategis dengan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia (POPSEA).
Kehadiran Fasilitas Daur Ulang ini diharapkan mampu mengumpulkan 9.600 metrik ton plastik PET setiap tahun.
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif menyambut baik inisiatif AQUA dan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia dalam menghadirkan Fasilitas Daur Ulang ini.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi sirkular di luar Pulau Jawa, khususnya di Kalimantan Timur.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, peresmian Fasilitas Daur Ulang Samarinda ini merupakan salah satu bentuk langkah nyata AQUA dalam mewujudkan komitmen berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan melalui gerakan #BijakBerplastik.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah melalui pengembangan infrastruktur ekonomi sirkular di luar pulau Jawa," katanya.
Prevented Ocean Plastic Southeast Asia sejauh ini berhasil mengumpulkan lebih dari 16.000 metrik ton sampah plastik dari lingkungan.
Melalui layanan berbasis lokal, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia menyediakan plastik daur ulang berkualitas premium yang bersertifikat dan dapat dilacak hingga ke pasar global.
Inisiatif ini tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi seluruh rantai pasokan, mulai dari pengumpul botol hingga konsumen akhir.
Fasilitas Daur Ulang Samarinda ini merupakan pusat pengumpulan dan pemilahan sampah plastik kesembilan yang telah dibuka Prevented Ocean Plastic Southeast Asia di Indonesia.