Berita

Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Tani-Nelayan (Petani)/Ist

Nusantara

Program Susu Ikan KKP Tidak Efektif dan Efisien

RABU, 25 SEPTEMBER 2024 | 12:37 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Program makan bergizi gratis berbasis susu ikan yang diusulkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dianggap tidak efektif dan efisien.

Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Tani-Nelayan (Petani), Janudin saat merespons program tersebut

Ia menyarankan agar program ini beralih ke pemberian ikan segar yang jauh lebih bernutrisi dan praktis bagi masyarakat.


"Biaya yang dihabiskan untuk membangun pabrik pengolahan susu ikan sangat besar, sementara hasilnya belum terlihat signifikan. Proses produksi susu ikan yang kompleks dan mahal ini pada akhirnya tidak sebanding dengan manfaat yang diberikan," ujar Janudin dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (25/9). 

Ia menegaskan, ikan segar sebenarnya memberikan nilai gizi yang lebih baik daripada susu ikan. 

"Kandungan protein, omega-3, dan mineral pada ikan segar lebih lengkap dibanding susu ikan. Selain itu, masyarakat lebih terbiasa mengonsumsi ikan langsung daripada produk olahan, sehingga pendistribusian ikan segar akan lebih mudah diterima dan lebih cepat berdampak pada kesehatan masyarakat," bebernya.

Ia juga menyatakan bahwa pengalihan program ini dari susu ikan ke distribusi ikan segar tidak hanya mengurangi pemborosan biaya produksi dan pengolahan, tetapi juga mengatasi masalah logistik. 

"Distribusi susu ikan ke daerah-daerah terpencil sering kali terhambat, sedangkan ikan segar, jika dikelola dengan baik, dapat langsung didistribusikan dari para nelayan lokal, mendukung ekonomi nelayan sekaligus memenuhi kebutuhan gizi masyarakat," ungkap dia. 

Janudin menekankan pentingnya pemerintah melakukan evaluasi terhadap program ini, apalagi ini program andalan Presiden terpilih Prabowo saat kampanye.

"Daripada terus menggelontorkan dana besar untuk operasional bangun pabrik susu ikan yang tidak efisien, lebih baik fokus pada pengadaan dan distribusi ikan segar. Dengan cara ini, program makan bergizi bisa lebih berkelanjutan, efektif, dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat," tambahnya.

Alumnus Magister Teknik Energi Terbarukan Universitas Dharma Persada Program Beasiswa Unggulan Kemendikbud ini berharap bahwa rekomendasi ini sebaiknya dipertimbangkan oleh Presiden terpilih Prabowo. 

"Demi peningkatan kualitas gizi masyarakat serta penggunaan anggaran yang lebih efisien dan berdampak luas, kami harap Bapak Prabowo selaku presiden terpilih dapat mempertimbangkan rekomendasi kami ini," pungkas Janudin.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya