Pertemuan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo/Ist
Pertemuan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu kemarin (21/9), mengundang banyak pertanyaan.
Menurut Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio alias Hensat, spekulasi publik muncul lantaran SBY pada hari sebelumnya menemui Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Hensat, SBY menemui Prabowo untuk menyatakan dukungan penuh pemerintahan mendatang, sembari berharap masalah yang pernah dihadapinya saat menjadi presiden tidak terjadi di era Prabowo.
"Semoga lancar, saya dukung penuh pemerintahan bapak, semoga hal-hal yang memprihatinkan yang membuat saya prihatin waktu saya menjabat sebagai presiden itu tidak ada di zaman bapak," kata Hensat kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, membayangkan percakapan SBY dan Prabowo, Senin (23/9).
Sementara pertemuan SBY dengan Jokowi yang terjadi sehari setelahnya, dianggap Hensat sebagai momentum SBY memberikan tips dan wejangan cara
husnul khatimah menjadi Presiden Indonesia.
"Mungkin SBY bilang, 'Pak Jokowi nanti kalau sudah tidak menjabat udahlah tidak perlu cawe-cawe lagi, saya mengerti kegundahan bapak, tapi lihatlah saya, saya juga bisa lebih bermanfaat juga buat bangsa dan negara melalui karya-karya saya'," kata Hensat.
Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu menduga nasihat SBY tersebut agar Jokowi menjalani masa pensiun dengan tenang dan bijak. Hensat juga menambahkan candaan, mengaitkan pesan ini dengan lagu band Tipe-X.
"Pak Jokowi, pesan saya, Kamu nggak sendirian Pak Jokowi," tandas Hensat.