Berita

Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Rembang melakukan dropping air bersih di sejumlah Desa di Sulang, Rembang/RMOLJateng

Nusantara

53 Desa di Rembang Krisis Air Bersih

MINGGU, 22 SEPTEMBER 2024 | 23:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Musim kemarau panjang telah membuat sekitar 10.000 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih. Tepatnya dialami oleh sekitar 29 ribu warga yang tersebar di 53 desa di wilayah Rembang.

Warga yang biasanya mengandalkan air sungai, sumur, atau embung untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari seperti mandi, masak, dan mencuci kini tidak bisa lagi melakukannya. Semua sumber air tersebut sudah kering. Bahkan untuk mencari air, warga harus melakukan perjalanan dengan jarak cukup jauh.

Hingga saat ini, 53 desa tersebar di 13 kecamatan telah melapor ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sekaligus minta penyediaan (dropping) air bersih. Satu-satunya wilayah kecamatan yang belum melapor terkait kekeringan adalah Kecamatan Sluke. 

Wilayah Kabupaten Rembang merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang tergolong daerah kering. Selama ini sebagian besar lahan pertanian Rembang mengandalkan air tadah hujan. 

Dari 14 kecamatan hanya Kecamatan Sale dan Kecamatan Pamotan yang terdapat pengairan teknik karena di sana ada sumber air cukup besar, yaitu sumber Mudal di Pamotan dan sumber Semen di Sale.

Pj Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Kajarwati, saat dikonfirmasi RMOLJateng, Minggu (22/9), membenarkan hingga saat ini sudah 53 desa mengajukan permohonan dilakukan dropping air bersih.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk secara bersama-sama mengatasi bencana kekeringan dengan melakukan dropping air bersih. Karena hanya mengandalkan dana dari Pemkab jelas tidak cukup," ujar Sri Kajarwati yang akrab dipanggil Anjar.

Selain itu, Anjar menambahkan, sejumlah pihak juga telah ikut melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Seperti yang dilakukan Baznas, BUMN, perbankan, Korpri, hingga ormas.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya