Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Ekonomi China Dingin, Bisnis Kondominium Thailand Ikut Anyep

SABTU, 21 SEPTEMBER 2024 | 10:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penjualan kondominium di Thailand menurun seiring melemahnya tingkat pembeli asing, terutama dari Rusia dan China.

Menurut Pusat Informasi Real Estat Thailand, kondominium yang dibeli oleh pembeli asing turun 6 persen tahun ini pada kuartal April-Juni menjadi 3.342 unit, dengan penurunan nilai sebesar 18 persen menjadi 14,8 miliar baht (449 juta dolar AS).

Untuk paruh pertama tahun ini, pembelian oleh warga negara Tiongkok dan Rusia masing-masing turun 17 persen dan 19 persen.

“Penurunan ini melampaui apa yang kami harapkan,” kata sumber pemerintah Thailand, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (21/9).

China menyumbang setengah pembelian oleh warga asing, diikuti oleh Rusia dan Myanmar. Warga negara China mencari rumah kedua selama pandemi Covid-19, setelah itu pembeli China yang kaya melirik kondominium di daerah Bangkok sebagai investasi.

Namun permintaan tersebut telah menurun karena dinginnya ekonomi China saat ini.

"Selain itu, mungkin ada tindakan keras terhadap transfer dana untuk melakukan pembelian," kata seorang sumber di sektor real estate Thailand.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa pengiriman uang ke luar negeri dari Tiongkok daratan melalui Hong Kong dan saluran lainnya menjadi semakin sulit.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya