Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Permintaan Anjlok, Ekspor Jam Tangan Swiss Turun Drastis

SABTU, 21 SEPTEMBER 2024 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Industri jam tangan Swiss melambat seiring angka ekspor yang mengalami penurunan sejak Juli tahun ini. 

Ini adalah penurunan pertama dalam lebih dari dua tahun, di tengah melemahnya permintaan untuk jam tangan mewah akibat kenaikan harga dan tekanan ekonomi.

Federasi Industri Jam Tangan Swiss mengatakan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, bahwa meskipun ekspor meningkat 6,9 persen menjadi sekitar dua miliar Franc Swiss dari tahun sebelumnya, tetapi prospek industri tersebut masih negatif, seperti juga prospek untuk sisa tahun ini.

Ekspor jam tangan dengan harga grosir di atas 3.000 Franc menunjukkan kenaikan bulan lalu, naik hampir 5 persen berdasarkan volume dan 15 persen berdasarkan nilai. 

Harga yang di bawah level tersebut turun 14 persen berdasarkan nilai dan 11 persen berdasarkan volume. Total ekspor per unit turun 10 persen. 

Angka bulanan menggarisbawahi parahnya perlambatan yang dipimpin China yang berdampak pada seluruh industri. 

Ekspor ke negara tersebut, pasar terbesar kedua setelah AS, merosot hampir 6 persen, sementara pengiriman ke Hong Kong turun 11 persen, karena penurunan nilai real estat membebani sentimen.

Federasi mengatakan, pembuat jam tangan menyesali kurangnya visibilitas dalam jangka menengah, yang mendorong mereka untuk lebih berhati-hati ke depannya atau bahkan, dalam beberapa kasus, mengurangi produksi. 

Beberapa merek besar telah menggunakan program kerja paruh waktu yang didukung pemerintah untuk merumahkan karyawan saat pesanan turun. 

Merek Sowind Group Girard-Perregaux dan Ulysse Nardin, misalnya, telah merumahkan sekitar 15 persen pekerja, kata kepala eksekutif perusahaan itu kepada Bloomberg News bulan lalu.

Pembuat komponen, yang memasok industri dengan suku cadang untuk mesin, casing jam, pelat jam, dan gelang, semakin menderita karena banyak perusahaan mengambil libur musim panas yang panjang dan memberikan cuti kerja yang dikurangi kepada staf.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya