Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Mitsubishi Heavy Industries Jepang Buka Loker untuk Sektor Nuklir

KAMIS, 19 SEPTEMBER 2024 | 15:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan Jepang, Mitsubishi Heavy Industries berencana merekrut 200 karyawan baru untuk bisnis tenaga nuklirnya.

Target perekrutan tersebut naik sekitar 30 persen dari tahun yang berakhir pada Maret dan merupakan peningkatan sekitar 100 dari tahun yang berakhir pada Maret 2023.

Dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (19/9), bisnis tenaga nuklir Mitsubishi Heavy, termasuk perusahaan grup, memiliki sekitar 4.400 karyawan. Sejak bencana pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi 2011, perusahaan tersebut telah melanjutkan bisnisnya terutama melalui pekerjaan konstruksi yang melibatkan pengaktifan kembali reaktor.


Titik balik terjadi tahun lalu ketika Jepang mencantumkan tenaga nuklir sebagai bagian dari kebijakan energi Transformasi Hijau. Mitsubishi Heavy memposisikan ulang bisnis tenaga nuklir sebagai pendorong pertumbuhan.

Penjualan dari bisnis tersebut melampaui 300 miliar yen (2,1 miliar dolar AS) pada tahun yang berakhir Maret, naik 50 persen dari 200 miliar yen pada tahun yang berakhir Maret 2018. 

Pesanan yang diterima pada periode April-Juni meningkat 28 persen pada tahun tersebut menjadi 68,6 miliar yen. Dengan pertumbuhan yang stabil yang diharapkan sekarang, perusahaan akan fokus pada pengamanan personel.

Dalam survei tahun 2023 oleh Forum Industri Atom Jepang, 44 persen dari sekitar 240 perusahaan yang berpartisipasi mengatakan sentimen bisnis saat ini dalam industri tenaga nuklir adalah "normal," naik 15 poin persentase dari tahun sebelumnya. Perusahaan yang menyebut sentimen "buruk" turun 20 poin menjadi 48 persen.

Morgan Stanley merilis laporan bulan Juni yang mengatakan bahwa kebangkitan nuklir akan datang.

"Seiring dengan semakin mendesaknya pencarian dunia akan sumber bahan bakar yang lebih bersih dan lebih andal, tenaga nuklir siap untuk bangkit kembali yang dapat menarik investasi modal sebesar 1,5 triliun dolar AS hingga tahun 2050," kata laporan itu.

Dengan kembalinya pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi sorotan, penurunan jumlah personel Jepang menimbulkan tantangan bagi negara tersebut.

Langkah Mitsubishi diyakini sebagai upaya mengamankan bakat, karena Jepang telah memposisikan energi sebagai bagian penting dari peralihan dekarbonisasi. 

Menurut buku putih pemerintah, mahasiswa yang masuk universitas untuk studi terkait tenaga nuklir pada tahun ajaran 2022-2023 berjumlah 185, jumlah terendah sejak bencana Fukushima, yang terjadi selama tahun ajaran yang berakhir Maret 2011 — tahun yang mencatat 317 mahasiswa baru.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya