Berita

Pengembangan susu ikan/Ist

Bisnis

Pengembangan Susu Ikan Genjot Protein dan Industri Masyarakat

KAMIS, 19 SEPTEMBER 2024 | 03:37 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas susu ikan untuk pemenuhan gizi serta asupan protein masyarakat. Berbagai dukungan diberikan KKP agar hilirisasi produk perikanan, khususnya susu ikan semakin berkembang.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan, rata-rata masyarakat Indonesia saat ini masih kekurangan protein dalam mewujudkan generasi emas. Berdasarkan data BPS 2023, asupan protein masih sekitar 62,3 gram/kapita/hari, masih berada di bawah Kamboja, Thailand dan Filipina. 

Untuk mewujudkan generasi emas, sambungnya dibutuhkan asupan protein di atas 100 gram/kapita/hari. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh program makanan bergizi yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran, dengan meningkatkan asupan protein ke tengah masyarakat, khususnya melalui produk susu ikan.

"Asupan berbasis ikan, memiliki kandungan yang tidak kecil sebagai pendukung pertumbuhan otak, misalnya dalam mengatasi stunting," kata Budi Sulistyo dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (18/9).

Mengenai pengembangan susu ikan ini, dukungan terus diberikan. Di antaranya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), permudah perizinan, memfasilitasi pelaku usaha dengan investor dan program modal usaha, serta menghubungkan ke pemerintah daerah maupun nelayan lokal selaku penyuplai bahan baku produksi. Termasuk mendekatkan industri dengan sumber bahan baku.

Budi optimis pengembangan usaha susu ikan akan memberikan multiplier effect yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, serta mendorong peningkatan asupan protein nasional. 

"Selain berdampak terhadap memerangi stunting dan membangun generasi tangguh, kuat dan cerdas, susu ikan juga berdampak pada UMKM dan tenaga kerja," jelasnya.

Founder Berikan Protein, Yogie Arry menjelaskan, pihaknya mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan protein bagi tubug. Berdasarkan data yang dimilikinya, 81 persen orang Indonesia itu defisiensi protein. Padahal, Indonesia memiliki sumber protein berasal dari ikan yang sangat melimpah.

"Data KKP hampir 12 juta ton surplus ikan yang jelas menjadi sumber protein terbaik. Ini harus dimanfaatkan, bangsa kita darurat protein," jelasnya.

Dukungan ini salah satunya melalui inovasi susu ikan yang merupakan hasil dari teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Dalam sebulan pihaknya mampu memproduksi 3.350.000 botol susu ikan. 

Usaha yang dirintis tidak hanya mempengaruhi peningkatan asupan protein, tapi juga produktivitas nelayan tradisional. 

"Kami bekerjasama dengan nelayan tradisional untuk mendapatkan ikan, banyak ikan hasil tangkapan nelayan yang bisa dimanfaatkan menjadi HPI. HPI itu sumber produksi susu ikan," ungkapnya.

Sementara itu, peneliti ahli utama pada PR BILD, BRIN, Prof. Ekowati Chasanah menuturkan susu ikan tidak dimaksudkan untuk menggantikan susu sapi, melainkan sebagai alternatif atau tambahan yang menawarkan manfaat gizi khusus dari protein ikan. 

Produk HPI itu dapat memberikan keunggulan nutrisi tertentu, seperti profil asam amino tertentu yang berbeda atau bioaktivitas, yang tidak tersedia dari susu sapi atau sumber protein lain.

"Dengan demikian, HPI berfungsi untuk melengkapi, bukan menggantikan, sumber protein lain dalam diet masyarakat yang memerlukannya," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya