Merek fesyen saudara Uniqlo, GU, mulai melakukan ekspansi dengan mendirikan kantor pusat di New York. Mereka akan mendirikan toko pertama mereka di negara Barat itu.
GU akan memulai operasi e-commerce di AS pada 19 September, menurut siaran pers perusahaan pada Selasa (17/9).
Ini menjadi kantor pusat global kedua GU, setelah Tokyo. Pendiriannya telah dijadwalkan bertepatan dengan pembukaan toko permanen pertama GU di AS minggu ini.
Dikutip dari
Nikkei Asia, toko-toko GU menawarkan harga sekitar 30 persen di bawah harga Uniqlo. Kedua jaringan tersebut dimiliki oleh Fast Retailing.
Di seluruh dunia, GU membukukan pendapatan sekitar 300 miliar yen (2,13 miliar dolar AS) untuk tahun fiskal yang berakhir Agustus 2023. Namun, sebagian besar tokonya berada di Jepang, sedangkan sisanya di Asia. Lokasi di luar negeri hanya menyumbang sekitar 10 persen dari keseluruhan pendapatannya.
Toko New York akan menjadi lokasi GU pertama di pasar Barat. GU bermaksud untuk meningkatkan penjualan global menjadi 1 triliun yen dalam jangka menengah, dan mengembangkan pasar besar di Amerika dan Eropa akan sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut firma riset Inggris Euromonitor, AS menyumbang 23 persen dari pasar pakaian dan alas kaki global. Namun, pasar AS menyusut rata-rata 0,9 persen per tahun antara tahun 2018 dan 2023, akibat pandemi Covid-19.
Namun, ini lebih baik daripada kontraksi tahunan pasar global sebesar 1,3 persen. GU berupaya menangkap permintaan dari konsumen yang menjadi lebih hemat di masa inflasi.
"Kita harus terus bergerak maju dengan globalisasi GU khususnya," kata Ketua dan Presiden Fast Retailing Tadashi Yanai.
Jaringan kantor pusat global Uniqlo mencakup kantor-kantor di Tokyo, AS, Inggris, dan Tiongkok.
Dalam tiga kuartal yang berakhir pada bulan Mei, Tiongkok bertanggung jawab atas sekitar seperempat pendapatan Uniqlo. Pendapatan di Amerika Utara dan Eropa melonjak lebih dari 30 persen, yang menunjukkan kemajuan dalam globalisasi Uniqlo.