Berita

Kondisi di Jalur Gaza/Aljazeera

Bisnis

Ekonomi Gaza Anjlok 80 Persen Akibat Serangan Militer Israel

SABTU, 14 SEPTEMBER 2024 | 12:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kondisi ekonomi di Jalur Gaza terus memburuk, dengan penurunan lebih dari 80 persen sejak Israel melancarkan operasi militer pada akhir 2023. 

Menurut laporan terbaru dari Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), hingga pertengahan 2024, ekonomi Gaza hanya tersisa kurang dari seperenam dari tingkat pada tahun 2022.

"Pada kuartal terakhir 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) Gaza turun hingga 81 persen, yang menyebabkan kontraksi ekonomi sebesar 22 persen sepanjang tahun," ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (14/9).

Kondisi ini diperparah dengan kehancuran besar-besaran di sektor pertanian Gaza. Di awal 2024, sekitar 80 hingga 96 persen aset pertanian di wilayah tersebut rusak, menyebabkan kapasitas produksi pangan anjlok dan meningkatkan kerawanan pangan yang sebelumnya sudah sangat tinggi.

Selain itu, sektor bisnis swasta, yang menjadi tulang punggung ekonomi Gaza, juga terkena dampak besar. Lebih dari 82 persen usaha swasta dilaporkan rusak atau hancur, sementara basis produksi yang tersisa diperkirakan akan semakin memburuk seiring berlanjutnya serangan militer Israel.

Kehancuran ini juga berdampak signifikan pada lapangan kerja di Gaza. Pada awal 2024, lebih dari 200 ribu lapangan pekerjaan hilang, yang memperburuk krisis kemanusiaan yang tengah melanda warga Palestina di wilayah tersebut.

UNCTAD mencatat bahwa skala kehancuran ekonomi ini jauh lebih parah dibandingkan dengan dampak dari konflik militer sebelumnya.

"Skala kehancuran ekonomi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, jauh melampaui dampak dari konfrontasi militer sebelumnya pada 2008, 2012, 2014, dan 2021," kata UNCTAD.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya