Berita

Gatot Nurmantyo menerima audiensi warga Babakan Madang, Bogor/Ist

Politik

Sengketa Lahan Babakan Madang, Gatot: Saya Bukan Anjingnya Swie Teng!

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2024 | 21:25 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pengembang hunian Sentul City diduga memaksa warga Babakan Madang, Bogor untuk menjual tanah mereka. Mereka juga dipaksa untuk meninggalkan rumah yang sudah dihuni lebih dari 30 tahun.

Hal itu disampaikan warga Babakan Madang saat menyambangi kediaman Presiden Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kepada Gatot, salah satu warga yang telah memiliki bukti surat kepemilikan tanah dipaksa menjual lahannya seluas 1 hektare hanya senilai Rp100 juta. Warga lain juga sempat melakukan aksi protes kepada Sentul City namun tidak digubris.


"Jangan ragu menyampaikan keluhan, saya bukan anjingnya Swie Teng (Presdir PT Sentul City). Memangnya Swie Teng pemilik Republik ini?" tegas Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9).

Mantan Panglima TNI ini mengaku akan berada di garda terdepan untuk membela warga Babakan Madang untuk mempertahankan tanah kelahirannya.

"Sebagai tetangga, saya harus bela masyarakat. Saya enggak mau tidur enak, tapi tetangga nangis susah. Saya rela nyawa saya untuk bela warga yang mengalami kayak gitu," tegas Gatot.

Gatot mengaku tidak mempermasalahkan jual beli pengembang atas tanah warga, dengan catatan sesuai harga jual yang wajar.

"Ganti rugi harus ikhlas bagi yang punya rumah, jangan dikendalikan (pengembang). Mau pindah ke mana warga kalau ganti ruginya cuma Rp 20juta (satu rumah)?" kritiknya.

Hasil diskusi dan serap aspirasi bersama warga, Gatot mendapati bahwa mereka sudah tinggal lama di Babakan Madang dan memiliki akta jual beli tanah yang sah dan diketahui kepala desa. Mereka juga tercatat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Mereka punya dasar kepemilikan tanah dan bayar PBB, seharusnya tidak bisa digusur pengembang," lanjut Gatot.

Sengketa tanah antara warga Babakan Madang dengan pengembang hunian Sentul City tercatat sudah berlangsung lama.

Tahun 2022 silam, DPR RI bahkan berusaha membentuk Pansus Mafia Tanah untuk menguak kondisi pertanahan di Desa Bojong Koneng dan Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.

PT Sentul City juga sempat dipanggil DPR RI terkait konflik lahan di kawasan tersebut.

Terbaru, warga di Babakan Madang menggelar aksi mengurung di dalam rumah untuk menolak pembelian lahan dari Sentul City.

"Yang miris, saya dengar ada masyarakat dipolisikan karena mencabut kunci excavator yang menyerobot paksa masuk ke lahannya untuk menggusur dan membersihkan lahan," tandas Gatot.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya