Berita

Ilustrasi/National Geographic

Tekno

Lebih Akurat, Taiwan Mulai Gunakan Teknologi AI untuk Ramal Cuaca

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2024 | 15:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Taiwan mulai menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk melacak jalur badai, termasuk badai tropis Bebinca yang kini bergerak menuju perairan lepas pantai utara dan bertambah kuat yang diperkirakan mungkin bisa menjadi topan. 

Penggunaan teknologi yang sebagian besar didukung oleh Nvidia yang chipnya dibuat oleh juara semikonduktor lokal Taiwan, TSMC, telah mengesankan para peramal cuaca. Teknologi ini mengungguli metode konvensional, yang tetap menjadi andalan. 

"Orang-orang mulai menyadari bahwa AI memang menghasilkan beberapa kinerja yang menakjubkan dibandingkan dengan model konvensional," kata Chia Hsin-sing, direktur di penyedia layanan cuaca Taiwan Integrated Disaster Prevention of Technology Engineering Consulting Company Ltd, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/9).


Juli lalu, model cuaca berbasis AI, yang digunakan untuk pertama kalinya, berhasil membantu Taiwan memprediksi jalur dan dampak Topan Gaemi dengan lebih baik.

Beberapa ahli, termasuk Lin Ping-yu, seorang peramal cuaca di Badan Cuaca Pusat Taiwan (CWA), kembali memanfaatkan kecanggihan AI.

"(AI) ini merupakan hal yang baik bagi kami. Ini seperti memiliki satu alat yang berguna untuk digunakan," kata Lin.

Program cuaca AI yang ditawarkan meliputi FourCastNet milik Nvidia, Google GraphCast dan Pangu-Weather milik Huawei, serta sistem berbasis pembelajaran mendalam oleh Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa.

"Ini adalah kompetisi yang sangat ditunggu-tunggu. Kita akan segera tahu siapa pemenangnya," kata Chia.

Model AI seperti itu juga telah mulai digunakan untuk memprediksi badai dan topan di wilayah lain dengan akurasi yang baik, menurut para peramal cuaca dan akademisi.

Perangkat lunak berbasis AI ini dilatih menggunakan data cuaca historis untuk mempelajari hubungan sebab akibat sistem meteorologi , sehingga dapat memprediksi ratusan variabel cuaca beberapa hari sebelumnya - sebuah proses yang hanya memerlukan beberapa menit untuk diselesaikan.

Untuk semua topan di Pasifik Barat tahun ini hingga pertengahan September, akurasi AI dalam memprediksi jalur badai selama kurun waktu tiga hari hampir 20 persen lebih tinggi daripada model konvensional, menurut data yang dikumpulkan oleh CWA.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya