Berita

Calon Partai Republik, Donald Trump dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dalam acara debat ABC News pada Selasa malam, 10 September 2024/Repro

Dunia

PEMILU AMERIKA SERIKAT

Harris Ungkap Rencana Jitu Akhiri Perang Gaza di Debat Capres 2024

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 13:45 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Debat pertama antara Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan calon Partai Republik, Donald Trump di ABC News pada Selasa malam (10/9) berlangsung cukup sengit.

Keduanya diminta untuk menyampaikan pandangan terhadap berbagai isu relevan yang ada di dalam maupun luar negeri.

Ketika ditanya tentang penanganan konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menjawab dengan tegas bahwa ia ingin segera mengakhiri perang.

Harris menyebut Israel berhak melakukan pembelaan terutama setelah serangan Hamas di wilayah Selatan 7 Oktober lalu yang mengakibatkan 1.200 orang meninggal dunia.

Kendati demikian, Harris juga mengakui bahwa korban jiwa akibat perang Israel di Gaza sudah terlalu banyak dan oleh sebab itu perang harus segera disudahi.

"Yang kita tahu adalah bahwa perang ini harus diakhiri. Itu harus segera," tegasnya.

Harris mengungkap jika dia terpilih sebagai presiden AS nanti, dia akan mengupayakan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel. Meski butuh usaha keras dan waktu yang yang panjang, tetapi langkah itu diharapkan dapat mengarahkan perdamaian melalui solusi dua negara.

"Kita akan terus bekerja sepanjang waktu untuk menyelesaikannya sepanjang waktu dengan juga memahami bahwa kita harus memetakan arah menuju solusi dua negara, dan dalam solusi itu harus ada keamanan bagi rakyat Israel dan Israel, dan ukuran yang sama bagi Palestina," paparnya.

Debat Trump Vs Harris berlangsung di National Constitution Center di Philadelphia pada Selasa (10/9) pukul 21.00 waktu setempat atau pada Rabu (11/9) pukul 08.00 WIB.

Keduanya berdiri bersebelahan, Harris tampil rapi dengan jas hitam dan Trump dengan jas biru tua dilengkapi dasi merah ikoniknya.

Sebelum debat dimulai, Harris mengambil inisiatif mendatangi podium Trump dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Debat Harris vs Trump disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun televisi AS. Beberapa media yang menayangkan debat di YouTube, termasuk ABC News, NBC News, PBS NewsHour, dan CBS News.

Sementara itu, tidak ada penonton yang hadir di dalam ruangan debat kali ini.

Acara tersebut dimoderatori oleh pembawa berita ABC David Muir dan Linsey Davis, dan berlangsung selama 90 menit waktu debat, dengan dua kali jeda iklan.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya